Review Sinopsis Film Korea The Handmaiden (2016) – Annyeong haseyo, sahabat lendyagassi.
Naha ya, jadi nonton film gore lagi?
Huhu..ini karena uda sejak lama sih.. pengen tau banget debut akting Kim Tae-Ri, sang aktris cantik yang selalu bermain sebagai gadis tangguh, kolot namun tetap ceria.
Selain aku belum mereview beberapa dramanya, aku juga mencoba nonton salah satu masterpiece sang sutradara Korea yang terkenal nyentrik dalam membuahkan sebuah karya yakni Park Chan-Wook dan Film ini adalah adaptasi dari novel “Fingersmith” karya Sarah Waters. Novel “Fingersmith” ini mengambil setting di London pada abad ke 19 yang memperlihatkan hubungan Korea Selatan dan Jepang pada tahun 1930an.
Novel yang telah dipublikasikan pada tanggal 4 Februari 2002 oleh Penerbit Virago ini sukses menggambarkan ke-gore-an Film The Handmaiden. Kim Tae-ri sendiri gak mudah untuk mendapatkan peran di Film ini karena ia harus mengalahkan 1500 aktris muda lainnya.
Kalau sahabat lendyagassi menonton film serupa, emm.. i mean film ini menggambarkan hubungan sejenis, Lee Joon Gi pun pernah melakukan gebrakan akting fantastis di film The King and the Clown pada tahun 2005. Lalu, Zo In-Sung dan Joo Jin-Mo dalam Film A Frozen Flower pada tahun 2008. Jadi kayak yang gak kaget, aktor-aktor ini membuat lentingan akting yang membuat mereka dipertimbangkan perannya untuk membintangi the next project.
Baca juga:
Lee Joon Gi dalam Film The King and the Clown (2005)
Zo In-Sung dan Joo Jin-Mo dalam Film A Frozen Flower (2008)
Film Korea The Handmaiden (2016)
Profil Film
Judul : The Handmaid / Lady
(Agasshi/ 아가씨)
Director : Park Chan-Wook
Penulis Novel : Sarah Waters
Penulis Film : Park Chan-Wook, Jung Seo-Kyoung
Pemeran Utama Film The Handmaiden (2016) :
Kim Min-Hee sebagai Lady Hideko
Kim Tae-Ri sebagai Sook-Hee
Ha Jung-Woo sebagai Pangeran Fujiwara
Pemeran Pendukung Film The Handmaiden (2016) :
Cho Jin-Woong sebagai Uncle Kouzuki
Moon So-Ri sebagai Aunt
Kim Hae-Sook sebagai Sasaki
Lee Dong-Hwi sebagai Goo-Gai
Genre : Thriller, Historical, Psychological, Romance
Release Date : June 1, 2016
Runtime : 144 minutes
Rating: 2/5
Sinopsis The Handmaiden
Setting film The Handmaiden ini terjadi pada tahun 1930 yang menceritakan kehidupan sosial Jepang dan Korea pada masa itu. Seperti yang kita ketahui, pada rentang waktu tersebut, Korea di bawah kekuasaan Kekaisaran Jepang. Sehingga, perekonomian yang miskin terjadi dimana-mana.
Baca juga:
Setting Jepang – Korea dalam Drama Pachinko (2022)
Yang dilakukan rakyat miskin di Korea untuk memperbaiki perekonomian adalah menjadi pekerja di rumah-rumah Jepang, seperti jadi pelayan. Begitulah nasib Sook-Hee (Kim Tae-ri) yang direkomendasikan menjadi pelayan bagi orang Jepang.
Karakter Kim Tae-Ri sebagai Sook-Hee
Sook-Hee (nama Jepangnya Tamako) adalah gadis Korea yang sebatang kara. Tugasnya sehari-hari mengurus bayi dan ternyata ia tergabung dalam sekelompok penipu. Misinya kali ini adalah masuk ke rumah orang Jepang yang anggota keluarganya hanya tinggal Paman dan seorang gadis muda namun kaya raya.
Sook-Hee hanya perlu membuat tuannya sangat percaya pada dirinya dan mulailah menipu dengan memalsukan kondisi kesehatan sang tuan. Dengan begitu, melumpuhkan sang paman dianggap lebih mudah lagi karena bekerjasama dengan Pangeran Fujiwara (Ha Jung-Woo).
Di antara orang kaya, Tuan sangat menyukai buku.
Dialog The Handmaiden
Dan di antara penyuka buku, dia yang paling kaya.
Penampilan Sook-He yang memang gadis desa, begitu sederhana. Kesan pertama sang tuan yang bernama Lady Hideko (Kim Min-Hee) adalah gadis ini bisa dipercaya karena kepolosannya. Mulailah perjalanan cinta mereka dimulai.
Hwaatt??
Ya, betul.. Lady Hideko yang seorang wanita bangsawan dan mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya mencintai ketulusan dan keluguan pelayannya, Sook-He. Dan Sook-He pun ternyata menyukai Lady Hideko yang menurutnya adalah gadis kaya sebatang kara, karena tidak ada pihak keluarga yang menyayanginya.
Karakter Kim Min-Hee sebagai Lady Hideko
Lady Hideko, seorang gadis bangsawan Jepang yang hidup serba mewah. Namun, kekurangannya adalah ia tidak punya orangtua dan hanya tinggal di daerah pedesaan bersama Pamannya. Lady Hideko juga gak gaul, karena gak punya teman. Satu-satunya hiburan dan pelajaran yang diberikan oleh pamannya adalah membaca buku.
Namun buku apa yang dibaca oleh Lady Hideko?
Nasibnya sebagai perempuan dieksploitasi habis-habisan oleh sang Paman yang sudah renta. Pamannya penggemar buku banget.. Sedari kecil, Lady Hideko dididik untuk bisa membaca banyak buku.
Ya tapiiii…
Kalo bukunya normal semacam buku ensiklopedia.. gitu sih, gak masyalah yaa.. Sayangnya, buku yang disediakan pamannya ini adalah buku-buku mes*m alias buku erot*s.
You know what i mean..??
Zaman dulu belum ada TV, CD bajakan atau video bajakan buat gambar bergerak, jadi yang diminta pamannya yang mes*m ini adalah mengeksploitasi keponakannya sedari berusia 6 tahunan untuk membaca dengan intonasi yang benar.
Luka & Kekecewaan Lady Hideko
Merasa tidak punya pilihan lain, maka kehidupan yang dijalani Lady Hideko sehari-hari ya belajar baca ini. Kalau Lady Hideko sedang belajar nih.. kan ditemenin seorang pelayan atau kadang didampingi bibinya, saat mereka malu karena menjelaskan mengenai nama-nama organ, termasuk bagian vital, maka sang Paman akan marah besar.
Menurut Pamannya ini, gak ada bedanya ngomongin antara jantung, paru-paru, dan p*nis atau vagin*. Semua kudu dengan intonasi yang jelas.
Oh iya, seni membaca buku di Jepang ini, meski ero, tapi gak boleh pakai intonasi ero.. Jadi kudu tetep serius namun ada beberapa scene yang diperagakan dengan menggunakan baju kimono lengkap.
Parahnya, Lady Hideko setelah dewasa membacakan buku ero ini gak hanya untuk pamannya, tapi menjadi sebuah pertujukan kepada bangsawan Jepang lainnya. Sehingga ia gak pernah mengenal yang namanya cinta.
Bahkan, kabar mengenai Paman Lady Hideko yang sudah renta akan menikahi Lady Hideko, dengan dalih untuk melindungi keponakan satu-satunya ini.
**ya melindungi hartanya, ya posesif karena merasa udah merawat sejak kecil kan ya..
Bagaimana nasib Lady Hideko?
Akankah ia menjadi budak sang paman terus menerus?
Kehadiran Ha Jung-Woo sebagai Pangeran Fujiwara
Salah seorang penonton bangsawan yang setia selalu mengikuti pembacaan buku Lady Hideko, salah satuya adalah Pangeran Fujiwara (Ha Jung-Woo). Ia selalu terpukau dengan kecantikan, keanggunan bahkan keseksian Lady Hideko ketika membaca sebuah buku.
Seketika itu juga, Pangeran Fujiwara melamar untuk menikahi Lady Hideko. Dan pamannya yang awalnya gak setuju, setelah mengadakan perjanjian bahwa harta gono-gini Lady Hideko nanti dibagi sama rata, maka sang Paman merestui pernikahan tersebut.
Akankah Lady Hideko menikahi Pangeran Fujiwara?
Kesan Nonton Film The Handmaiden (2016)
Gak sesuka itu sih..
Aku nonton ini cuma penasaran sama debut akting layar lebar Kim Tae-Ri dan denger-denger film ini mengandung muatan LGBT. Ternyata bener!
Ini kek gak wajar banget sih..
Lady Hideko jatuh cinta sama pelayannya sendiri, Sook-Hee bahkan ia bekerjasama dengan komplotan perampok agar bisa hidup bebas, terbebas dari perintah lelaki yang kudunya melindungi dia (pamannya) atau menikah dan kembali terkekang oleh seorang pria, Pangeran Fujiwara. Dimana pria dimana-mana bagi perempuan adalah sama, KEPUASAN.
Dan yang bikin gak bisa berword-word lagi pas nonton film The Handmaiden ini adalah semuanya digambarkan dengan scene yang jelas. Hadjuuh~
Tapi ya, karena film The Handmaiden ini sang sutradara mendapatkan penghargaan Grand Prize (Daesang), Park Chan-Wook PD-nim, belum lagi Kim Tae-Ri dan Kim Min-Hee yang mendapat penghargaan sebagai Best New Actress dan Best Actress dalam 2016 (37th) Blue Dragon Film Awards.
Film The Handmaiden memang jadi film Competition di perhelatan Cannes Film Festival ke 69th pada tahun 2016. Jadi memang idenya out of the box sekaliiih.. NGERIH, bro!
Beberapa Film Cannes Festival :
Film Decision to Leave (2022)
Film Emergency Declaration (2022)
Film Broker (브로커) (2022)
Dan aku yakin sih, film festival selain tayang dalam terjemahan bahasa Inggris, bahasa Indonesia juga bahasa Melayu dan bisa ditonton di channel resmi seperti Netflix. Dan sebagai momblogger, yang aware dengan keluarga, menonton film bisa banget dijadikan sarana belajar dari mulai berkomunikasi hingga melihat tanda-tanda anak yang terdeteksi depresi.
Ending Film The Handmaiden
Endingnya digambarkan impian mengenai kebebasan yang diimpikan perempuan, tercapai. Dan bagi kaum pria yang hadir, malah diadu domba dan akhirnya semua mendapatkan balasan setimpal. Pangeran Fujiwara dan Uncle Kouzuki meninggal bersama di sebuah ruangan tertutup karena racun yang ada dalam rokok yang dihisap Pangeran Fujiwara.
Kali ini aku gak kasih trailernya ya.. chingu.
Intinya mah.. kalo gak siap sama konsekuensinya, jangan nonton. Kayaknya di sini Kim Tae-ri memang impactnya dasyat banget sih..
Bukan hanya untuk karir aktingnya di dunia drama tapi juga di dunia film. Setelah film The Handmaiden ini, Kim Tae-ri rutin memerankan berbagai karakter, termasuk di Drama 2521 bareng Nam Joo Hyuk dan Film Alienoid bareng Ryoo Joon-Yeol dan Kim Woo-Bin.
Okai,
Have a nice day and see you again in another review, chingu..
안녕히 계세요. 또 만나요~
Selamat Tinggal. Sampai Jumpa Lagi.
With Love,
Handmaiden ini memang pernah booming pada masanya karena keberanian para aktornya dalam memerankan setiap karakter yang dibawakan dan juga ide film itu sendiri yang memang out of the box. Korea memang gila-gilaan idenya dalam membuat film dan drama, ya
ternyata film 2016 yaaa, selain isu LGBT ada ending isu empowerment perempuan juga ygy
btw, suka banget sama scene kim tae ri lagi nulis! sebagai sosok maid, tapi pas nulis gitu keluar kesan cerdasnya, tjakep!
ngeri-ngeri sedap baca sinopsisnya karena aku gak begitu suka dengan drama yang genrenya LGBT, masih lebih mending film horor.
Hadeuh, rajin baca buku juga kalau buku yg dibaca buku gak bagus malah bikin kiamat bagi dunia orang lain ya.
Penasaran nih sama keseluruhan ceritanya
Aku udah nonton film ini. Nonton yang pertama, belum paham maksudnya apa. Nonton yang kedua, baru deh paham. Ada adegan lesbinya parah ya. Tapi ceritanya bagus sih, plot twist.
Daku kurang sreg sama unsur pelangi filmnya.
Jadi bingung mau menambahkan komen apa hehe.
Mungkin bisa request gak yang mengandung unsur itu filmnya (hihi, #ngarep).
Wah ini debut film Kim Tae Ri ya
Kok ada unsur LGBT ya
Tapi cerita juga cukup menarik ya teh
Aku shock pas baca bagian Lady Hideko menyuka pelayannya Sook Hee. Kan sesama wanita. Duh. Emang bener banget ya ada kesan LGBT disini. Tapi dapat sih idenya untuk Out Of The Box. But, aku ngga tertarik ingin nonton film ini langsung. Hehe
aku suka banget kim tae ri di 2521, tapi belum berani nonton yang ini. hahaha
Pasti sudah banyak fans yang menunggu Kim Tae-Ri di film layar lebarnya. Tinggal dimasukin dalam list film yang mau ditonton sembari menikmati liburan akhir tahun
Penasaran banget sama cerita Lady Hideko kak lendy….akuu sukaak jalan ceritanya dan kecantikan Lady Hideko.
Gemes sama pamannya pelihara sejak kecil eeeh besar mau dinikahi
Setelah diperhatikan aku kok fokusnya ke baju-baju yang mereka kenakan yaaa, suka sama fashionnya.
Aku boleh berkata kasar gak sih eon? HUHUHU. Liat cuplikannya aja aku udah gak kuat, aku gak berani nonton ini. Takut jadi gak bisa bobok, padahal bukan film horor. Wkwkwk..
Yg frozen flower juga, duuuh aku gak tahu harus berkata apa. Gak lanjut juga nontonnya. Yg bener2 liat sampe akhir itu filmnya om junki. Tapi kyaknya kalo liat dari review ini, filmnya om junki masih gak parah ya? Iya gak sih?
Daebak emang kim tae ri ini. Perannya juga gak pernah jelek ya.. Aku paling suka pas dia main di Mr. Sunshine. Mainnya sama aktor chungmuro pula. Hadoooh aku lama gak bisa move on dari ini..
Filmnya lama juga ya kak, tahun 2016.. Tpi isu lgbt udh ada dri film dulu ya.. Baca sinopsis atau alurnya nya menarik sih kak..
Aq tim yang paling gak suka nonton film atau drama yang ada unsur LGBT nya krn pesan secara gak langsung dr film itu yah mendukung kaum pelangi
Drakor itu bikin candu, apapun latar belakang ceritanya selalu enak untuk diikuti. Meskipun ada unsur pelangi tapi tetap penasaran dg alur cerita selanjutnya
Dan anehnya, aku yang katanya ga suka film gore dan lgbt ini malah pernah nonton sampe kelar. Saking gilanya ini film.
Ini film ya, Mbak. Bukan Drakor. Terus kok aku gemes ya mbak baca sinopsisnyaaa. Pamannya ituu, pengen tak hih ajaa. Meski film lama tapi isu yang diangkat ngga kalah santer dengan sekarang ya, mba
Dari awal tulisan ketika sudah di-spill ada muatan LGBT plus kak Lendy kasih rating 2/5, aku udah gak kepingin nonton. Hahahaha. Tapi terima kasih banget sudah tulis sinopsisnya kak jadi aku tahu jalan ceritanya seperti apa dan gak penasaran.
Aku tadi agak siwer pas baca pemerannya mba. Yg dibaca Kim Tae RI, tapi dalam pikiran malah bayangin Kim Tae Hee 🤣🤣. Langsung semangat baca, tapi mudian sadar ini Kim Tae RI yg main Drakor 2521 😂. Kirain yg istri rain.
Tema begini memang suka bikin kontroversi, tapi sbnrnya kalo dikemas bagus, ga terlalu mesum, jadi menarik. Sayang ga ada di Netflix yaaa. Penasaran juga padahal Ama akting Kim di sana.
Ngeliat foto di atas, si paman diangkat pake kursi, langsung mikir itu tenaga yg angkat kuat amat yaaak 🤣🤣🤣.
Innalillahi… kenapa ga lapor polisi aja. Eh tapi dari kecil diajarkan gitu jadinya ya terkungkung. Walau hanya film tetaplah gak baik. Baca ulasan ini, ga pengen nonton. Kebanyakan istighfar…
ini filmnya tentang lagibete kan ya mb Lendy hehehe. ada kekerasan seksual juga ya aku pernah nonton sekilas lalu kemudian skip. aku lemah hahaha pilih yang aman ajalah hahaha kabuuur
Kim Tae Ri ya ampuuunn
Atlet anggar kesayangan kitaaa
Ternyata kok yhaaa bs main kek gini
😁😁😁
Tema yang berat ya, udah masa penjajahan ditambah dengan isu lesbian. Tapi pada intinya memang berat banget jadi lady hideko, sampai sekurus itu di fotonya pas berdiri pakai baju barat. Padahal orang Jepang bukan Korea yang dijajah, tapi merasa dijajah oleh pria yaitu pamannya sejak kecil.
Apa mungkin kalau pelayannya laki-laki misalnya, bisa jatuh cinta juga nggak ya. Sepertinya dia jatuh cinta karena merasakan kenyamanan di pelayannya yang kebetulan wanita. Dan ingin terbebas dari penjajahan laki-laki, sedih juga kisahnya.
Ini nih yaaa eljibiti dah masuk ke drakor. Jadi agak gimana gitu. Memanfaatkan peluang banget untuk menebarkan pengakuan mereka. Ini mah jelas filmnya ga bakal ade tonton dan skip. Jadi ngeri kalau dilihat anak2 bau kencur.
Kayaknya aku pilih enggak nonton aja, dari review ini sudah ngeh alurnya…Tapi salut sama ide yang out of the box. Kelas film festival yaaa
Kim Tae Ri napa dia mukanya gitu2 ajaa #lah komennya salfok.
Oh jadi ini ada unsur lagibete yaaa. Bisaan masup2innya. Nuhun teh udah nonton dan mengulas ini. Kalau anak2 kan yg udah remaja ya nonton2 aja apalagi ada artes panutannya, ternyata selain ceritanya outofthebox, ada unsur ituuh. Ini dapat award pula
Kok aku takut ya melihat Lady Hideko pakai blouse dan rok biru? Wkwkwkkw Aura yang dipancarkan kayak dingin gitu, seram, ibarat film2 thriller, mak. Film kontroversial namun menraih penghargaan biasanya memang bagus. Tapi memang mengandung pro dan kontra. Mungkin yang ingin diperlihatkan di sini adalah sisi realistisnya bahwa ada kejadian seperti ini di kehidupan nyata.
udah nonton daaan sama lah, gak sesuka itu… memang secara sinematografi, alur, twist, oke…cuma yaa bukan selera jadi gimana ya. Tapi, tetep masih bisa diambil learning poinnya kok. Btw, paling kusuka Kim Tae-Ri di space sweeper
kayaknya aku udah nonton ini deh teh di LokLok, karena ceritanya melekat banget di sanubari yang anak usia 6 tahun di eksploitasi seks. kadang ya kalo nonton film korea suka lupa sama judulnya hehehe
Film ini banyak dioerbincangkan karena mengangkat isu yang agak beda seperti ini . Makasih resensinya mba
Wah kalo gore aku jadi malas nonton yaa, hehehe. Sungguh sebenarnya menarik ya ceritanya, aku suka setting tahun baheula. Cuman kenapa dimasukkan kisah LGBT yang bikin ilfil jadinya. Hmmm, akan kah tetep nonton film Korea ini nantinya, coba deh nonton trailer dulu
Sebelum baca ini, aku udah sempat tahu kalau ceritanya sesama jenis, tapi gak nyangka ternyata kasusnya eksploitasi sampai bacain buku gak bener. Kasihan juga yaa. Well, aku sama sekali gak ada niat nonton. Cukup tau aja
Liat Na hee do kalem gini rasanya kok aneh yaa… 🤣🤣
Tapi tetep cantik bgttt
sudah mempersiapkan diri saat baca ini film LGBT, tapi gak mau nonton jadinya, wkwkwk
cuma, jadi tau kenapa Kim Tae Ri jadi artis “high class”, karena gebrakan film ini plus memang aktingnya cakep banget yaa 😀
Duh sejak kecil harus membacakan buku mesum, hidup di bawah tekanan paman yang seharusnya melindunginya, sampai bertekad nggak mau menjalin hubungan dengan lelaki. Malah tertarik sama pelayannya yang sesama perempuan
Ini sempat rame banget di twitter dan anak-anak muda pengen nonton. Tapi warningnya sih ini film dewasa ya, jadi harus hati-hati. PR berat buat ortu jaman now karena jaman sekarang film seperi ini sangat mudah di akses.
Wah Kim Tae Ri lumayan berani ya
Memulai debutnya dengan film yang cukup kontroversi seperti ini
Meski aktingnya bagus, aku sih belum mau nonton film tema LGBT seperti ini
Hehe
Oh aku pikir sebelumnya Taeri udah main film, ternyata ini yang pertama yaa.
Kyknya ceritanya bakal bagus nih walau emang mungkin dipenuhi yg ero2 hallaaahh. Apalagi lgbt2an. Emang kudu kuat2an menahan mental jg utk melihat setiap scene-nya mbak. TFS reviewnyaa.
Aku mah kurang ngerti film masterpice korea yg mana hihihi, nonton kalau suka aja.
Ternyara the handmaiden ini diambil dari novel ya, baru tau aku.
Jadi Ladi Hideko si kutu buku ini yatim piatu ya, keren banget ini didikan pamannya.
DUh bikin pensaran saja sama ceritanya
Aku belom nonton unie tapi kok Gore banget ya hahahah, skip kayaknya deh wkwkwk tumben ha Jung wo main film ginian ya. Buat akting beda kali ya dia bosen Ama action melulu
Pas banget beberapa hari lalu, anak saya cerita kalau beberapa drama/film korean mengangkat tema, at least ada scene tentang kaum pelangi ini. Jangan-jangan, Handmaiden ini adalah salah satu film yang dimaksud anak saya.
Rantingnya bikin gak mau nonton tapi kepo kenapa dikasih ranting seperti itu haha. Ternyata aku skip deh klo mengandung kelainan seksual atau kaum pelangi