Review Sinopsis Film No Mercy (2019) – Annyeong haseyo, sahabat lendyagassi.
Memang kalau ngobrolin masalah film dengan nada yang serius ini akan jadi begini deh.. Aku jadi resah saat nonton Film yang berjudul No Mercy yang diperankan oleh aktris cantik (dan kocak, kalau di sosial media) – Lee Si-Young. Tapi jangan salah, Lee Si-Young ini adalah seorang mantan boxer yang beralih ke dunia seni peran, karena memang wajahnya yang cantik.
Kalau menyebut Lee Si-Young, pasti gak lupa sama perannya saat di drama Sweet Home bareng mas Song Kang dan mas Lee Do Hyun kan, chingu. Di sini doi bener-bener totalitas banget aktingnya dengan memperlihatkan otot yang ia miliki di tubuhnya. Bagaimana dengan di Film No Mercy?
Baca juga:
Karakter Pemain Drama Sweet Home (2020)
Agaknya di Film No Mercy ini didramatisir dengan segala macam kesadisan yang sekiranya bisa dilakukan dari sisi perempuan yang selalu dianggap kaum lemah. Sehingga penggambaran setiap adegannya adalah imajinasi liar dari cuplikan scene yang ditampakkan. Aku bahas dulu ya.. Film No Mercy ini film yang tidak memaafkan siapa, oleh siapa.. Let’s get it!
Film Korea No Mercy (2019)

Profil Film
Judul : No Mercy/ Older Sister
(Eonni/ 언니)
Director : Im Kyung-Taek
Penulis : Kim Min, Im Kyung-Taek
Pemeran Utama Film No Mercy (2019) :
Lee Si-Young sebagai Park In-Ae
Park Se-Wan sebagai Park Eun-Hye
Lee Joon-Hyuk sebagai Han Jung-Woo
Pemeran Pendukung Film No Mercy (2019) :
Choi Jin-Ho sebagai Park Young-Choon
Lee Hyeong-Cheol sebagai Ha Sang-Man
Kim Won-Hae sebagai CEO Jung
Genre : Action, Thriller, Drama
Release Date : January 1, 2019
Runtime : 91 minutes
Rating: 2/5
Sinopsis No Mercy
Awalnya Film No Mercy ini menunjukkan hubungan yang hangat antara kakak dan adik. Sang kakak yang baru keluar dari penjara pulang ke rumah dan disambut dengan adiknya yang memiliki keterbelakangan mental. Meski sang adik memiliki keterbelakangan mental, ia mampu beradaptasi di lingkungan sekolah dengan baik, sehingga memiliki kehidupan sosial layaknya anak normal lainnya.
Baca juga:
Drama hubungan kaka beradik, Little Women (2022)
Dan saat kakak beradik yang bernama Park In-Ae (Lee Si-Young) dan Park Eun-Hye (Park Se-Wan) saling mengobati kerinduan dengan mengobrol sebelum tidur, sang adik pun mengutarakan kecintaannya pada sang kakak yang selalu melindungi dirinya hingga ia berkata “Bolehkah aku sehariii aja gak masuk sekolah besok?”
Dan dengan tegas sang kakak mengatakan bahwa ia tidak akan kemana-mana, sehingga Eun-Hye gak perlu khawatir. Ia bisa berangkat sekolah dan sepulang sekolah, Eun-Hye akan menemukan kakaknya ada di rumah.
Saking sayangnya sama sang kakak, Eun-Hye sudah menyiapkan hadiah kecil menyambut kebebasan sang kakak dari penjara yakni gaun dan sepatu berwarna merah yang tampak mewah. Dari mana Eun-Hye mendapatkan uang untuk membeli gaun dan sepatu mahal tersebut?
Kesulitan Eun-Hye yang Tak Diutarakan
Ya, sang adik yang bernama Eun-Hye ini gak hanya kesulitan karena dirundung teman-teman satu kelasnya yang merasa terganggu dengan Eun-Hye yang mereka bilang “berbeda”. Bahkan Eun-Hye kerap dijadikan umpan kepada oom-oom mesum yang hendak “menerkam”nya dan nanti ditolongin oleh geng perundung ini.
Harapannya, dengan mengungkap identitas para oom-oom mesum ini, maka si anak muda yang menyelamatkan dapat duit sogokan agar gak dilaporkan ke polisi. Jadi mereka memanfaatkan area pub dan karaoke gitu deh..
Namun pada suatu hari, Eun-Hye ketahuan mau memberi kode untuk diselamatkan sehingga ia mendapatkan kekerasan secara fisik dan pada kahirnya ia diculik oleh sang oom-oom ini dan dioper ke semacam penadah cewek-cewek untuk dijadikan bisnis pr*stitusi.
Bagaimana nasib Eun-Hye selanjutnya?
Akankah ia berhasil menyelamatkan diri dari cengkeraman orang-orang jahat yang memanfaatkan kelemahannya?
Sang Kakak Beraksi Untuk Adik

Park In-Ae, sang kakak yang menunggu di rumah mulai cemas, karena sampai malam tiba, sang adik belum pulang juga dan gak ada kabar sama sekali.
**anehnya yaa.. ini film 2019, tapi masih pakai telp rumah. Apa bener di Korea masi ada yang pasang telp rumah?
Rada gak masuk akal dan itu HP yang digunakan Park In-Ae masih jadul pissaan.. Kek mereka hidup di tahun awal 2000an gitu.
Sang kakak pun gak tinggal diam. Ia segera menelusuri setiap tempat yang mungkin didatangi sang adik sampai menanyai semua teman yang mungkin mengajak adiknya ke suatu tempat. Dan yak, bener aja.. Setelah ditelusuri, sang kakak menemukan titik cerahnya hingga menemukan fakta mencengangkan yang gak mungkin bisa seorang kakak tanggung, saking mirisnya.
Kenyataan apakah itu?
Kesan Nonton Film No Mercy (2019)
Sejujurnya, aku juga merasakan sakit hati yang luar biasa. Film ini seperti menampakkan sisi-sisi wanita yang lemah sehingga mudah saja diekspoloitasi. Banyak adegan yang sangat “film” sekali. Jadi kaya gak alami dan ending No Mercy pun dibuat seolah-oleh, “Oh, perjuangan ini sudah selesai and we have to happily ever after.”

Yang agak prik lainnya adalah si kakak ini selalu gercep kalo gebukin orang. Kaya yang gak dipikirin dulu kalo itu salah atau engga. Ya, kalo dari sisi penonton, kita bisa tau fakta sebenarnya yaa.. Tapi kalau dari sisi sang pemeran film ini kan kaya yang dia baru tau dari info-info aja yaa.. Bagaikan cenayang, dia kaya bisa reka adegan yang dialami adiknya. Sehingga tanpa babibu, langsung cekek, gebuk, tabok (pake palu), haduuh… haduuhh!!
Emang gak se-gore Project Wolf Hunting sih..
Tapi ini menurutku uda beda konteks karena pelakunya adalah perempuan, pake GAUN MERAH.
Baca juga:
Film paling gore yang pernah aku tonton, The Project Wolf Hunting (2022) – Seo In Guk, Jung So Min
Ya, disepanjang cerita masuk akal gak sih, berantem pake gaun terus?
HUhu.. aku agak gak nyaman terutama pas scene Lee Si-Young mengunci saat berantem sama si bapak yang paling jahat di ending cerita. Owh, Please.. this isn’t a good scene!
Lesson Learn Film No Mercy (2019)
Kalo nonton film thriller action tuh bikin aku jadi skeptis sama dunia zaman sekarang yang penuh tipu muslihat. Jangankan orang asing yang manipulatif ya.. Orang deket aja kadang bisa banget bikin seseorang percaya dengan mudahnya dan memanfaatkan orang lain.
Sorry to say,
Jadi orang memang kudu waspada banget. Bukan berarti curigaan yaa.. Tapi curiga itu sometimes emang perlu sih.. Gimana siih? Hhaaha, pokoknya baik dan buruk dengan orang tuh sewajarnya.

Dan kaya kak In-Ae yang khawatir akan adiknya, ini wajar banget!
Jadi kalau ada anggota keluarga yang mulai menunjukkan gelagat gak nyaman, mereka biasanya kasih clue dengan permintaan yang gak wajar. Jadi, lebih baik setiap permintaan anak atau orang terdekat kita diselidiki dulu, “Beban apa yang sedang mereka tanggung?” Jangan-jangan ada yang mengganggunya dan berbuat di luar batas.
Mengingat anak remaja sekarang memiliki kecenderungan berbuat nekat untuk dapetin uang. Jadi, perhatikan sama siapa anak atau saudara perempuan kita bergaul. Circle mereka sehat atau toxic?
Trailer Film No Mercy (2019)
Bagi yang lemah sama film mengenai kekerasan pada anak remaja, khususnya.. saranku jangan nonton film No Mercy. Liat cuplikannya aja uda serem banget kan yaa..
Kenapa aku nonton?
Karena sebenernya aku suka kajian mengenai film Korea. Kaya ide-ide mereka, dialog dan semuanya yang terjadi itulah yang diangkat dari kehidupan asli di Korea dan mungkin aja di sekitar kita, agar kita waspada.
Oh iya, bagi yang uda nonton Film 6/45 yang kocak banget, nah.. Si cewek adiknya In-Ae yang memiliki keterbelakangan mental ini juga main di 6/45 dengan nuansa yang berbeda dan lebih menyegarkan. Tapi, kalau lihat akting Park Se-Wan ini, pas jadi autis juga keren banget!
Aselik, nangis pas liat penderitaannya.
Semoga kita semua bisa bijak mengambil pelajaran dari semua tontonan ya..
Selamat Menonton.
즐거운 하루 보내세요~
Have a nice day.
With love,

Lee Si Young ini yang punya akun tiktok bukan ya, teh? Kalo iya, wahh… seru juga mainnya beda karakter gini ama yang biasa ditampilkan sehari2. Keliatan lebih badass di sini
Aku termasuk yang lemah nonton film genre tragis gini apalagi film mengenai kekerasan pada anak remaja, duuh mending yg komedi sama bucin aja teh ahaha
Sama mba. Kebayang2nya lama banget jadi ngga berani nonton yg begini.
Film no Mercy ini bagus untuk ditonton karena mengandung pesan moral yang kuat, bahwa perundungan atau apapun bentuknya baik lintas gender itu dilarang. Seperti perempuan harus disayangi dan dijaga harkat dan martabatnya. Bukankah begitu teman2?
Perempuan dengan segala kisahnya. Kalau disebut perundungan sih bisa saja tapi ini kalau menurut saya lebih ke budaya patriarki.
Btw kalau nonton drama semacam ini, saya kok merasa kehidupan di Korsel sangat keras ya.
Lee Si-Young ? ……. saya sukak!
sesudah boys over flower, ssaya nonton akting nya di Look out yang juga berkisah tentang keadilan
namun yang ini untuk anaknya
sesudah itu drama Risky Romance yang sayangnya gak sebagus Lookout
Duh duh.. kayaknya aku skip dulu nonton film genre ini. Butuh yang kocak dan kiyowo kiyowo nih Mba.. lagi sutris dengan kerjaan.
Saya de-javu nih… Sepertinya saya sudah nonton film No Mercy ini, tapi kok lupa endingnya gimana. Mbak Lendy harus tanggung jawab nih…
Weekend lah insyaallah aku tonton lagi bareng keluarga. MAkasih Mbak Lendy…
Memang cantik banget ya mantan boxer yang satu ini, aktingnya juga gak diragukan lagi. Totalitas banget! Filmnya juga rekomen banget nih No Mercy
Aku agak takut kalau film isinya banyak adegan pukul2an walaupun adegan tersebut ada karena kakaknya belain adiknya soalnya drakor kalou adegannya pukul2an cenderung sadis bngt
Jadi ikut hanyut tegang seperti genre filmnya nih baca review ini, mau aah nonton film thriller ini soalnya saya penyuka film thriller apalagi horor aihh sukaaaa banget
Jadi penasaran nonton film No Mercy.
Mungkin kakaknya langsung bak buk gitu saat berusaha menemukan keberadaan adiknya karena di awal cerita dia keluar dari penjara, mungkinkah mantan ‘staf khuhus beladiri’ atau apalah yg ‘kejebak’ di penjara. Kalau pakai gaun yang sama sepajang film, berarti si kakak mencari adiknya hingga ketemu dalam hitungan hari yg sama kah?
Biar terjawab, kudu nonton segera ini.
Kalau lihat Lee Si-Young itu ingetnya sama peran dia di BBF.
Jadi mau lihat aktingnya di film ini.
Walau ya agak serem sih genrenya, tapi penasaran apakah tetep imut² atau bagaimana hehe
Tapi aku tuh jadi berpikir.. apa org org jahat yg asli di dunia nyata itu sebenernya dapat ide karena dia menonton film film seperti ini film thriller maksudnya.. kan sineas tuh kreatif ya jadi kan adegan kriminal jadi kreatif idenya
Sehingga malah jadi kreatif buat melakukan hal negatif dalam dunia nyata ya mbak 🥺, nauzubillah. Semoga gak seperti itu ya
Saya melihat dari sisi lain film ini, Mbak. Kok bisa-bisanya remaja berpikiran begitu, ya. Teman ceweknya diumpan, lalu nanti minta uang tutup mulut pada si Om. Apa di Korea seperti itu? hehehe.
Kalau memang iya, film ini bagus karena menguak “sesuatu yang tidak biasa” dari kaum remaja. jadi bisa jadi perhatian banyak pihak. Tapi kalau ini idenya si produser atau tim film, harusnya tidak ditonjolkan. Bisa jadi ide para remaja lain.
Lg booming kebaya merah eh ini ada bergaun merah dengan genre action. Ehiya tapi bener loo kalau ada anggota keluarga yg tampak kalut emang baiknya diajak ngobrol biar gak kemudian bergelut atau berhubungan dg yg aneh2 kayak di film ini
Curiga boleh2 aja ya, teh. Apalagi kalau ketemu sama orang asing. Kan ga tahu orangnya beneran baik apa jahat ya, teh. Film yang kayak gini bikin gambaran negara korea jadi terasa realistis ya, karena jadi keliatan nasib2 perempuan di sana.
Iya juga kak,
Jadinya serem² gimana gitu ya.
Semoga sih hanya sekadar film aja, bukan suatu hal yang nyata terjadi di sana
Film lama ya, Mba. Tapi, kayanya seru buat ditonton. Memang wanita itu sering dikaitkan feminimisme, ya. Padahal wanita itu gak lemah, justru lebih kuat.
Kalau ada waktu luang nonton ini deh.
wah gokil! nonton trailernya udh bikin merinding! Eonni berusaha lindungin adeknya yg punya isu mental. Btw, lihat dress merahnya de javu, aku punya dress serupa ya lord,
2x baca review mbalendy why pada gore? Huhuhu
Tapi emang serem sih ya pergaulan remajanya
Kepikiran ngetrik om-om mesum buat diperas
Aduh filmnya berdarah-darah dan tragis ya teh
Meski begitu punya pesan yang mendalam ya
Genre favorit teteh ya ini
Kok auto penasaran dan mupeng nonton.
Korea kyknya bagus klo bikin scene bak bik buk gt.
Terlihat sungguhan
Honestly suka banget dengan No Mercy ini, Karakter yang diperankan Lee Si-Young sebagai kakak yang pelindung dan jago dalam bela diri sangat keren sih menurut saya
Belum nonton dan kayaknya agak susah cari waktu untuk nonton. Padahal penasaran juga dengan sisi lain Lee Si Young yang mulai saya notice pas di Boys Before Flowers.
wow agak ngeri-ngeri nih filmnya hihi.. suka banget sih sama karakter cewek cakep yang keliatan girly gini tapi ternyata kekuatannya perlu diacungi jempol :”)
Aku suka penasaran dengan genre film kayak no mercy begini. Tapi ya gitu deh. Mau nontonnya tuh masih agak takut-takut. Jadi, suka milih nanti dululah. Lihat nanti saja. Gitu-gitu deh.
Aku penasaran pengen nonton. Tapi dah bergidik duluan baca reviewnya. Banyak kekerasannya. Huhu…
tercenung sendiri mba pas baca ini “**anehnya yaa.. ini film 2019, tapi masih pakai telp rumah. Apa bener di Korea masi ada yang pasang telp rumah?” jadi mikir juga mungkin bisa jadi iya untuk keperluan administrasi kayak di kantoran kan telepon kantor masih ada tuh. Btw menanggapi soal pakai gaun, mungkin bisa jadi pesan tersirat dari film ini adalah mau menjelaskan mengenai sisi feminim perempuan memang terlihat lembut namun mereka dengan kelembutannya bisa melakukan apa saja. Atau bahkan kita harus berhati-hati dengan penampilan seseorang, terlihat halus tapi ternyata bisa brutal mentalnya ketika mereka sudah terganggu.
Sangat menarik sekali kak ceritanya,
Duh baca review-nya aja udah lemah hatiku, nggak tega kebayang penderitaan adeknya itu, kayakna blom sanggup nonton film ini
Menonton film No Mercy ini bisa jadi inspirasi bagi perempuan untuk belajar bela diri
Agar bisa melindungi dirinya sendiri ya teh
Jika diperhatikan dengan seksama sepertinya film ini diisi banyak adegan kekerasan yaaa, tapiiii boleh sih jadi rekomendasi buat nonton akhir pekan.
Aku masih tetep belum bisa nonton film model begini. Masih deg-degan, pokok gak tahan, apalagi kalau yg terlalu realistis. hehe. Suka jadi parno sama sekitar. Kadang penasaran juga, tapi mending baca sinopsisnya. Minimal tahu inti ceritanya.
Hahaha… sama seperti yang kupikirkan. Banyak plot hole dalam film ini yang bikin aku malah jadi mikir selama nonton. Tapi di sisi lain, ya asyik juga sih lihat gayanya si Kakak yang segitunya sama adek. Jadi pengen punya kakak perempuan… hahaha. Btw, kalimat ini: “Mengingat anak remaja sekarang memiliki kecenderungan berbuat nekat untuk dapetin uang.” aku setuju agar kita di masa sekarang lebih aware dan lebih memberi perhatian pada remaja ya. Pergaulan zaman sekarang ampun-ampun eh
Duh baca reviewnya aja aku dah mencelos
Membayangkan posisi korban yang tak berdaya gitu, dimanfaatkan oleh sekitarnya rasanya hatiku berontak. Padahal hanya film sih, tapi akunya geregetan
Btw jadi ini film ya, habis sekali tonton dong
Sip sip. Segera akan ku tonton
lihat poster filmnya yang bawa palu dan ada bau darah-darahnya begitu agak gimana gitu ya, mbak. Tapi dari cerita ini kan adiknya kena rundung terus akhirnya jadi korban om om mesum ini. Aku paling benci dengan perundungan
Hoo profesi dulunya tuh itu, keren bgt. Backgroundnya kayak si iko uwais ya cewe inii😁
Fiuuh problema kehidupan dari masa ke masa, uang. Kisah2 keluarga gini bikin aku jg suka ternyata ini tuh film ya teh, nggak sampai 50 eps 😆 karena lg nongton drakor 2014 yg sampe 50 eps sama paksu, family life jg.
Aku nonton ini tapi gak sampai selesai, kyk udah males liat cewek cantik tarung pukul2 bawa godam wkwk. Ooo ternyata dulu dia mantan atlet yaa. Keren banget kalau main pilem genre2 gini cocok2 yaa.
Ahaha itu hp jadulnya mungkin krn gkpunya uang banget kan ceritanya keluarganya kismin heuheu 😛
Film gore sadis sadis gini aku skip sist
Ntar deh nyari yg enteng enteng aja lah.
Biar enjoy life duluuuuu
Kayaknya aku udah nonton film ini tapi lupa lagi jalan ceritanya. Soalnya banyak adegan kekerasan, jadinya ya banyak diskip-skip. Awalnya malah ga mau nonton setelah baca reviewnya, banyak yang bilang kejam.
Hehe
Toss mbak
Aku juga g berani nonton genre seperti ini
Maunya yang Hepi hepi
Aku pengen penasaran campur takut kalau nonton genre ini,karena sukanya yang hahahihi dan happy endingnya pasti hahaha :). Tapi wajib kusodorin ke suamiku ini,karena dia newbie dalam dunia per-Drakoran dan seneng ma genre action thriller begini :). Thx for sharingnya mbaa makasiii 🙂
aku nonton No Mercy ini pertengahan tahun 2021 dan sesuka itu sama film yg ada dendam2 kayak gini. Film yg sebenarnya dark dan cenderung gore, tapi kayaknya aku penyuka genre kayak gini, jadi mau rewatch deh mba Len.
Yang ini belum nonton tapi klo 6/45 udaaah yang dapat lotere itu kannn😂😂
Duh ga kuat sepanjang film ngakak
Rada2 milih klo mau nonton film korea aku mak, ga lamma nontonnya apalagi kisahnya rada2 sedih sadis dll tatutttt
Baru ini aku baca Kak Lendy ngga suka sama film yang udah ditonton. Tapi kayaknya, aku pun ngga akan nonton kalau genrenya kekerasan gini sih. Seperti My Name contohnya, itu aku ngga pengen nonton juga. Meski iya, di dunia ini ada banyak cerita kekerasan, tapi untuk sesuatu yang bisa aku pilih, aku memilih untuk melihat yang indah-indah dan lucu-lucu aja. Lemah akutu kaaak…huhu..
Kayanya film ini lumayan mengaduk emosi ya mbak, terutama aku yg juga punya anak perempuan, wkwkwk.. Tp penasaran juga pengen liat sebenarnya, walau gemes pastinya
Kebanyakan dari film action yang kutonton, adegan kekerasannya udah sampai ke tingkat lanjut. Kadang miris juga ya, kayak gitu kok ya kutonton aja. Tapi di dunia nyata memang ada juga yang kayak gitu. Fakta tentang perempuan dan eksploitasi memang tak terhindarkan. ketika diangkat ceritanya menjadi film, kita yang nonton aja berasa miris. Gimana dengan yang benar2 mengalaminya yaa…
Serem gitu ya filmnya.. duh lagi-lagi aku kudu skip skip foto-fotonya. Kayaknya bakal gak tega deh liatnya.
Tapi kak Lendy selalu punya sisi positif dari film/drama yang ditonton. Keren, deh 🙂
Sedih dengan kisah si adik tapi jadi kurang greget dengan tingkah si kakak yang main gebuk aja. Apa karena judulnya No Mercy jadi yaudah gebukin aja, Mana bawa Palu gede, heuheu
However isu yang diangkat tentang wanita yg lemah menarik.
kayanya film ini mengandung banyak emosi yaa mba. Baru tau deeh tentang firm no mercy ini. Thanks ka sudah sharing
Saya dah nonton 2x! Hahaha, seru! Awalnya cewek feminin cantik banget, ternyata tebas leher orang. Sepanjang cerita berdarah-darah
Iya ya ada beberapa adegan yang kayak dibuat2 dan kayak gak masuk akal gitu eh tapi namanya juga film ya. Sudah nonton film ini juga dan ceritanya menurut saya bagus cuma endingnya memang mengherankan
Saya sudah nonton film No Mercy ini, Mbak, sekitar setahun lalu kalau tak salah. Awalnya ngeliatnya gemes ya mbak karena sang adik mendapatkan perlakukan yg tidak senonoh. Tapi lama-lama seru ngeliat aksi si kakak yg membalaskan dendam untuk adik-adiknya. Keji banget sih org orang sekitar.
Hmmm … Perempuan yang berantem pakai gaun mengingatkan saya akan karakter Yor dari Spy X Family. Tak hanya memakai gaun tapi pakai aksesori bunga juga 🤭
Berarti tidak begitu rekomended ya mbak film ini buat ditonton. Tapi aku malah penasaran pengen liat atraksi si kakak bergaun dan sepatu merah itu saat menyelamatkan adik. Hehe
Oalaaaah aku baru tahu yg main di 6/45 itu yg jadi adiknya di no mercy. Pantesan mukanya familier 🤣🤣🤣.
Aku udh lama nonton film ini mba. Tapi iya sih kayak too good to be true. Seolah dia hebat bangetttt, terlalu mudah gitu loh. Jadi ga seru. Itulah kenapa aku LBH suka drama Korea drpd filmnya. Filmnya itu berkesan diburu2 aja alurnya.
Kalo ttg masalah telp dan hp yg kliatan jadul, atau mungkin dibuat dengan alur awal THN 2000 kali Yaa. Aku jujur lupa sih, ini ceritanya ttg zaman skr atau awal2 2000an. Tapi iya sih agak jadul kalo diliat dari perlengkapan yg dipake. Walopun diterbitin 2019.
Saya juga masih pakai telpon rumah Mbak pas tahun segitu, trus nggak lama saya putus untuk meringankan tagihan internet triplenya saja. Tapi kalau bayar internet masih pakai nomor telpon rumahnya sih.
Nah soal drama no mercy sendiri, sudah sering dengar judulnya dari kawan-kawan saya yang pencinta Korea, tapi belum tahu kalau ternyata seseru ini drakornya. Ntar pengen nonton juga.
saya kalo nonton drama/film yang banyak adegan kekerasannya sering merasa gak nyaman, apalagi yang dikerasi atau dibullying adalah orang yang lemah, duh makin gak kuat makanya sering skip adegannya. Dan membaca review film ini, kayaknya saya gak bakalan kuat nontonnya nih
Sebenarnya lihat gambarannya lumayan serem juga ya karena main pukul, cekik dan begitu banyak hal-hal kekerasan. Bagi pecinta genre ini pasti akan suka sekali dengan jalan ceritanya ya. Saya masih sedikit waswas sih mau nonton.