Film Korea Thread of Lies (2014) – Annyeong haseyo, sahabat lendyagassi.
Pasti sedih yaa..ketika tahu bahwa salah satu anggota keluarga yang kita sayangi meninggal dengan mendadak, bunuh diri misalnya. Rasanya jungkir balik dunia, terlebih lagi bagi seorang Ibu yang kehilangan buah hatinya karena hal ini. Pasti ada perasaan bersalah menyelimuti di sepanjang sisa hidupnya.
Apa yang membuat anakku berbuat begini?
Seputus asa apa hidupnya?
Nonton Film yang berjudul Thread of Lies yang dibintangi oleh banyak aktor ternama Kim Hee-Ae, Ko Ah-Sung, Kim Hyang-Gi, Kim You-Jung, dan Yoo Ah-In membuat kita semua terbawa suasana sedih dan merinding, terutama akting dari Kim Hyang-Gi. Maka, gak salah kalau Kim Hyang-Gi memenangkan penghargaan BaekSang Arts Awards pada tahun 2014 untuk kategori Best New Actress dan Film ini masuk dalam Busan International Film Festival 2014 dengan kategori “Korean Cinema Today: Panorama”.
Buat yang belum nonton film lawas pada tahun 2014 ini, yuk…baca terus yaa..buat tahu review dan sinopsis ending Film Korea Thread of Lies. Let’s get it!
Film Korea Thread of Lies (2014)
Profil Film
Judul : Thread of Lies / Elegant Lies
(Wooahan Geojitmal/ 우아한 거짓말)
Director : Lee Han (Love Forecast)
Penulis Film : Lee Sook-Yun, Lee Han, Kim Dong-Woo (On the Way to the Airport, Tune in for Love)
Penulis Novel : Kim Ryeo-Ryeong
Pemeran Film Thread of Lies (2014) :
Kim Hee-Ae sebagai Hyun-Sook
Ko Ah-Sung sebagai Man-Ji
Kim Hyang-Gi sebagai Cheon-Ji
Kim You-Jung sebagai Hwa-Yeon
Sung Dong-Il sebagai Kwak Man-Ho
Yoo Ah-In sebagai Choo Sang-Bak
Genre : Drama, Life, Family
Release Date : March 13, 2014
Runtime : 117 minutes
Rating : ⭐⭐⭐/5
Sinopsis Film Thread of Lies (2014)
Pagi itu, layaknya pagi-pagi yang dilewati setiap hari oleh keluarga Bu Hyun-Sook (Kim Hee-Ae), One Ordinary Day dengan aktivitas kedua anaknya. Sang kakak, Man-Ji (Ko Ah-Sung) yang sibuk dan sang adik yang dengan baik hati menyetrika baju sekolah kakaknya.
Tampak suasana normal, obrolan ringan mengalir di ruang keluarga yang menyatu dengan ruang makan di rumah sewa mungil mereka. Kehangatan tampak menyelimuti keluarga bahagia tersebut. Dan sang adik, Cheon-Ji (Kim Hyang Gi) mendadak meminta kepada Ibu untuk dibelikan mp3 player terbaru sebagai hadiah ulang tahunnya. Sang Ibu merasa keheranan dengan permintaan anak bungsunya yang terkenal anak baik dan pintar.
“Untuk apa kamu memerlukan mp3 player?
Kini ada player musik di HPmu. Kamu mendengar lewat situ saja.“
Begitu balasan sang kakak begitu mengetahui hadiah yang diinginkan kepada sang Ibu. Karena kak Man Ji tahu betul kondisi keuangan keluarga mereka tidak sedang baik-baik saja. Sebagai single parent, Ibu Hyun Sook satu-satunya yang bekerja dan memenuhi segala kebutuhan kedua putri mereka yang beranjak dewasa.
Ada apa sebenarnya dengan Cheon Ji?
Mengapa anak baik dan pintar ini menginginkan sesuatu?
Karakter Kim Hyang Gi Sebagai Cheon-Ji
Cheon Ji adalah seorang gadis Sekolah Menengah Atas yang manis dan tidak terkenal di sekolahnya. Gadis yang introvert, namun tetap ingin menjadi diri sendiri. Teman satu-satunya adalah Hwa-Yeon (Kim You Jung) yang merupakan anak pengusaha mie jjajangmyeon terkenal di sebuah kompleks apartemen.
Selain itu, Hwa-Yeon adalah gadis yang banyak teman karena bossy dan suka memberikan barang-barang mahal, namun tak jarang, ia juga meminta “dibalas” dengan pemberian serupa ((barang mahal juga)) yang sesuai dengan keinginannya. Ternyata, dari sini terungkap bahwa permintaan Cheon Ji pada Ibu untuk membelikan MP3 adalah permintaan Hwa-Yeon untuk merayakan ulang tahunnya.
Sedih banget karena sebenarnya Cheon Ji gak maksa Ibunya kok, hanya saat ia menghadiri perayaan ulang tahun Hwa-Yeon, ia di bully teman-teman sekelasnya karena belum bisa membawa kado. Dan parahnya, temen-temennya waktu bullying melalui KakaoTalk, yang tidak secara terang-terangan, hanya Cheon Ji gak diajak ngobrol dan temen-temennya sibuk haha-hihi dengan bunyi notif K-Talk yang berisssiik sekali.
Saking gak nyamannya, Cheon Ji yang pendiam ini menanyakan kepada kakaknya pada suatu malam.
“Apakah aku harus menuruti semua kemauan satu-satunya temanku, kak?”
Karena sang kakak memang cool, gak banyak bicara tapi punya banyak teman, maka sang kakak pun menjawab, “Kamu gak harus menuruti semua kemauan tema-temanmu. Jadilah dirimu sendiri, meski kamu benar-benar harus sendiri.”
Antara sedih, Cheon Ji lemas mendengar jawaban kakaknya dan beberapa hari setelahnya, Cheon Ji ditemukan sudah tak bernyawa di kamar rumah sewa mereka. Kira-kira, apakah alasan Cheon Ji nekad mengakhiri hidupnya?
Benarkah alasan bullying dari teman-temannya?
Sepeninggalan Cheon Ji
Setelah Cheon Ji meninggal, keluarga Ibu Hyun-Sook pindah rumah karena kondisi keuangannya semakin memburuk. Dan pindahnya ke lokasi apartemen tempat keluarga Hwa-Yeon berada. Di sinilah perlahan terkuak alasan Cheon Ji meninggal beserta pesan terakhirnya yang dituliskan di setiap gulungan benang wol berwarna merah.
Sebelum meninggal, Cheon Ji memang jadi suka minta hal yang aneh-aneh kepada Ibunya. Selain MP3, Cheon Ji juga minta dibuatkan Ibunya rajutan (tas atau sweeter) dan Ibunya berkilah kalau nanti-nanti dulu yaa.. karena Ibu lelah mencari uang. Dan ternyata, inilah maksudnya.
Cheon Ji, anak baik yang introvert ini berusaha meminta pertolongan dengan caranya. Ia depresi dan ingin menceritakan keluh kesahnya kepada kakak dan Ibunya. Namun karena sama-sama gak paham bahasa cinta masing-masing, sehingga hal ini terabaikan dan berakhir pada meninggalnya Cheon Ji.
Teman-teman Manipulatif
Gak hanya di drama Uncle yang menceritakan teman manipulatif meski usianya masih terbilang muda, di Film Thread of Lies juga diceritakan pertemanan yang tidak sehat. Dari mulai Hwa-Yeon yang bermuka dua di depan teman-temannya demi mendapat popularitas sampai minta barter atas apa yang diberikan.
Dan banyak teman Cheon Ji lainnya yang gak pakai alasan apapun, pokoknya sebel aja gitu…melihat kehadiran Cheon Ji. Sedih banget.
Kesan Nonton Film Thread of Lies (2014)
Awalnya nonton film ini karena yang main Kim Hyang Gi. Cewek imut yang lebih sering main film ketimbang drama ini memang selalu keren dalam memerankan karakternya, seperti di Film I – ia memerankan sebagai seorang baby sitter atau di Along With the Gods: The Two Worlds dan The Last 49 Days (seri film pertama dan kedua) sebagai malaikat pembela arwah yang akan didakwa di akhirat. Memang aktingnya selalu jadi anak baik dan berhasil membentuk image baik juga dalam citra seorang diri Kim Hyang Gi.
Uniknya, di Film Thread of Lies ini ada Yoo Ah In salam satu frame lagi dengan Kim Hee-Ae, dimana di bulan dan tahun yang sama, Maret 2014, mereka sedang bermain drama bareng dengan tema selingkuh yang berjudul Secret Affair (2014), dimana Yoo Ah In berperan sebagai seorang pianis muda berbakat yang jatuh cinta dengan direktur Seohan Arts Foundation berusia 40 tahun. Keadaan diperparah karena sang wanita masih berstatus menikah.
Dengan gambaran selingkuh begitu, lalu ketemu di Film keluarga yang penuh makna, Thread of Lies, bukan sebagai pasangan, melainkan sebagai tetangga yang menjadi kunci menyampaikan pesan kematian Cheon Ji dengan orang-orang terdekatnya melalui gulungan benang wol merahnya.
Trailer Film Thread of Lies
Lesson Learn Film Thread of Lies (2014)
Peka Terhadap Keadaan Mental Orang Sekitar
Seperti halnya Cheon Ji, kita bisa belajar bahwa orang meninggal itu pasti meninggalkan pertanda. Baik itu diungkapkan melalui lisan ataupun dilakukan melalui perbuatan.
Cheon Ji memberi tanda saat presentasi di sekolah dengan mengambil tema mengenai betapa buruknya efek berteman dengan niat yang buruk.
Betapa jahatnya prasangka, tertama saat itu disebarluaskan oleh seseorang dengan niat buruk. Ada beberapa cara yang umum untuk membentuk prasangka, salah satunya adalah fitnah yang disamarkan dengan kalimat pujian.
Cheon Ji, Quote Film Thread of Lies
Dalam Hubungan Pertemanan, Jangan Hanya Berharap Diberi, tapi Juga Memberi
Namanya berteman, sangat wajar sekali bila saling memberi hadiah. Dan ini selaras dengan hadits Rasululloh bahwa ”Saling memberi hadiahlah kalian, maka akan saling mencintai dan akan menghilangkan kebencian.”
Tapi dalam Film Thread of Lies ini, saling memberi hadiah dengan cara “meminta” bukan atas dasar kerelaan dari sang pemberi. Jadi terasa sekali bahwa “Kalau kamu mau jadi temenku, kasih donk aku hadiah yang mahal.” Jadi selain manipulatif juga ada praktek sogok menyogok dari mulai hubungan pertemanan.
Mengikuti perintah bukanlah berteman.
Mi Ran, Quote Film Thread of Lies
Membuka Diri dengan Orang Lain
Ada kalanya kita memang gak punya teman sama sekali untuk bercerita, meski itu keluarga. Namun, Cheon Ji sebenarnya sudah menemukan tempat curhat yang nyaman, yakni tetangganya yang super aneh, Choo Sang-Bak (Yoo Ah In). Maka ketika Cheon Ji memberanikan diri membuka perasaannya, kakak Cheonji, Manji menjadi merasa sangat bersalah karena selama ini mengabaikan perasaan adiknya yang membutuhkan pertolongan.
Terkadang, kau mengutarakan perasaanmu kepada orang asing dengan lebih nyaman.
Choo Sang-Bak, Quote Film Thread of Lies
Karena orang asing tidak akan membicarakan rahasiamu.
Berpikir Sebelum Berucap
Memang lidah sungguh tak memiliki tulang, sehingga akan sangat mudah berbicara sebelum memikirkan konsekuensinya. Mulai belajar perlahan deh.. Kalau ngomong, sebaiknya dipikirkan apa efeknya bagi penerima perkataan kita. Kalau kondisi sedang marah, alangkah lebih baik jika diam dulu, jangan dikeluarkan melalui perkataan kejam.
Ucapan kejammu bisa membunuh seseorang.
Cheon Ji, Quote Film Thread of Lies
Meminta Maaf Ketika Berbuat Salah
Apapun masalah yang ada, bila itu tidak berkenan di hati orang lain, maka meminta maaflah dengan tulus. Kalau meminta maaf sudah dilakukan dan seseorang tersebut belum memaafkan, maka bersabarlah.
Di scene saat Ibu Hyun Sook mengutarakan isi hatinya dengan Ibu Hwa-Yeon, sebagai tetangga sekaligus Ibu sesama wali murid sekolah, maka ada baiknya untuk tidak mempertahankan sikap “egois” dengan merasa tidak bersalah. Aku juga sebel banget kalau ada orang yang tetep keukeuh dengan pendapatnya dan tidak mencoba berempati dengan masalah yang ada di sekitarnya.
Ucapan maaf bisa diterima jika kau memaafkannya.
Ibu Hyun-Sook, Quote Film Thread of Lies
Jika mendapatkan permintaan maaf yang tidak bisa kau terima, maka itu akan hanya menusuk hati seseorang.
Makna Belajar
Quote terakhir sebelum aku akhiri tulisan mengenai review dan sinopsis Film Thread of Lies ini adalah orang-orang kerap menilai seseorang berdasarkan dari akademiknya. Sehingga Cheon Ji belajar mati-matian bukan karena ia senang belajar, tapi karena ia ingin memiliki seorang teman.
Orang-orang tidak akan percaya padamu kecuali nilaimu bagus.
Cheon Ji, Quote Film Thread of Lies
Jika nilaimu jelek, maka segala perkatanmu akan dianggap angin lalu.
Film Thread of Lies ini merupakan adaptasi dari sebuah novel Korea yang berjudul “Wooahan Geojitmal” karya Kim Ryeo-Ryeong. Novel “Wooahan Geojitmal” dipublikasikan pada 20 November 2009 oleh Changbi Publishers.
Tertarik baca novelnya untuk membandingkan karya sineasnya?
Yang pasti ending Film Thread of Lies ini bahagia. Sama-sama saling memahami walau sudah berbeda dunia. Sang Ibu dan Kakak perempuannya menyadari bahwa semua pesan yang ingin disampaikan Cheon Ji dalam gulungan benang wol sudah terbaca dan tersampaikan dengan baik kepada masing-masing penerima pesan.
Indahnya bila komunikasi terjalin dan Cheeon Ji bisa tertolong nyawanya.
즐거운 하루 보내세요~
Have a nice day.
With Love,
Huhuhu sediiih.
Saya merasa teriris kalau membaca tentang bullying. Anak2 saya pernah di-bully dan sepertinya saya yang merasa lebih sakit, Mbak Len. Gimana perasaan ibu yang anaknya bunuh diri karena bully? :'(
Bagus nih temanya menyerempet mental health. Bikin yg nonton juga aware dengan perasaan2 yang seharusnya diselesaikan.
haduh ini pasti saaaad banget filmnya. Mb Lendy, kemarin aku akhirnya nonton drakor dan ketemu reviewnya di blogmu hahaha. telat banget le nonton drakor. Akhirnya aku nyari review drakor lawas di blog mb Lendy.
Hooo… Drama lawas ya mbaa. Aduh, ga kuat dah kalau ttg bullying. Apalagi kalau dighibahin online gitu ya. Agak capek juga sih, tiap baca webtoon isinya bullying, mnonton drakor juga sama. Mungkin memang realitas di sana begitu ya.
Sayangnya semua telat memahami apa yang dirasakan Cheeon Ji. Meski berkatnya orang-orang di sekelilingnya jadi banyak memetik hikmahnya. Kisah yang menyentuh, Thread of Lies, membawa banyak pesan bermakna.
Ih, sebel banget deh sama teman2nya yang manipulatif dan merongrong 🙁 Aseliiii sedih banget sampe ada bullying begini menimpa anak baik dan ga berpunya. Urusan minta dibelikan mp3 juga nih kan kasihan ibunya ga punya uang. Ah, pesan terakhirnya menyedihkan huhuhu…. Siapin tisue nih nonton film ini 🙂
Sama, selalu sebel dengan orang yang suka nge-bully walaupun itu cuma di dalam film or drama heuheu.
Bikin esmosi ya tapi ya gimana, melalui kasus seperti ini pasti ada pembelajaran yang penting ya buat kita sebagai orang tua.
Kisah seperti ini menjadi pembelajaran untuk lebih peka terhadap sekitar, terutama terhadap orang terdekat, terutama anak.
Aduh teteh ceritanya sedih banget sih. Aduh bully ini memang nggak bisa dipisahin ama dunia anak jaman now sekarang ya. Aduh semoga kita bisa mempersiapkan dan menguatkan anak anak kita di tengah pergaulan anak jakan sekarang ya. Ngeri aku
Bullying emang jadi hal yg buruk banget buat mental. Sedih sinopsisnya, jadi pengen nonton. Oh iya skrg pemainnya dah pada dewasa juga yaa
Kalau lihat revieewnya ini, sangat cocok untuk anak saya yang SMA. Dia ga punya apa-apa yang dipunyai temannya.
Jadi bisa belajar dari sini jiga. Meski dia ga pernah minta-minta sih…
Saya seneng deh main ke blog Mbak, jadi punya referensi tontonan,hehehe. Pernah lihat poster film ini, tapi belum tertarik buat nonton. Setelah baca review ini, kayaknya bakal masuk daftar tontonan yang akan datang deh film ini,hihi
Ikut sedih gara-gara pengen punya teman harus berkorban dengan menuruti keinginan mereka.
Tapi relate dengan kondisi pertemanan saat ini tidak semua sih tapi komunitas itu adaa demi bisa masuk komunitas kita rela menjadi orang lain bukan diri sendiri.
Duh kok sedih banget memutuskan bunuh diri karena bullying huhuhu
Tapi film dan drama korea saat ini emang lagi kenceng banget mengangkat tema bully supaya makin banyak yang aware tentang masalah ini yah.
Semoga anak2 kita selalu dilindungi dan terhindar dari bully yaaah
aaamiin.. agak miris ya mba sebetulnya. entah kenapa kasus bullying ini sepertinya makin santer, apakah sejak dulu begini, tapi tidak terekspos, atau karena alasan lainnya. yang pasti dengan adanya drama seperti ini bikin kita juga intropeksi dan mengedukasi anak jangan sampai menjadi pelaku atau korban bullying.
Kapan hari aku baca sekilaa Film Thread of Lies ini tuh bikin sedih. Eh diulas sama Mbak Lendy dan beneran sedih kan. Perundungan anak sekolah tuh kerap terjadi. Kalau gak mau ikutan, nanti gak ada teman. Problem banget lah ya. Semoga gak sampai bunuh diri kaya tokoh di sini
Aku pernah baca review film ini dari bbrp blogger. Tapi waktu itu masih ragu mau nonton mba. Mikirnya sedih … Tema Drakor/film yg biasanya aku ga nonton, itu ttg selingkuh atau bully. Tapi mba lendy bilang endingnya happy, jadi penasaran juga 😁.
Pertemanan kayak gitu ngeselin banget deh, alhamdulillah aku selalu dijauhkan dari orang-orang seperti itu. Ceritanya sedih banget, tapi selalu ada pesan yang disampaikan dari drakor tuh ya mbak.
Duh ibunya Cheon Ji pasti menyesal dan sedih sekali ya, tak mengabulkan permintaan Cheon Ji yang ternyata adalah permintaan terakhir. Anak baik dan manis, tapi tak diperlakukan baik oleh teman-temannya
Ceritanya sediiih, tapi banyak pembelajaran yang bisa didapat dari film ini ya.
Mengajarkan kita untuk peka terhadap siapapun di sekitar kita yang mungkin sedang menghadapi masalah dan membutuhkan pertolongan.
wah jadi penasaran sama filmnya kim hyang gi yang ini. kalau ngomongin soal berteman memang di masa remaja itu kadang kita kesulitan ya dalam pergaulan. entah itu susah cari teman dan paling parah kena bully
Film yang pastinya banyak banget pesan moralnya ya Mbak. Mulai dari kedalaman ikatan keluarga dan saling pengertian. Jangan hanya karena sibuk cari uang, orang tua abai pada kebutuhan anaknya yang lain. Kebutuhan emosi untuk dirangkul dan dimengerti. Ini drama kayaknya sedih banget. Tapi kelihatannya plotnya menarik..
Aku tuh suka sedih kalau ada cerita bullying sampai anak bunuh diri dan rasanya sekarang makin banyak ya di dunia nyata. Kebayang perasaan ibu Hyeon Sook pasti merasa bersalah huhuhu. Pengen nonton drama ini tapi aku takut sedih meski akhirnya happy ending. Setidaknya dari review ini udah dapat lesson learn-nya. Makasih, Mbak Lendy
as usual, review drakor yang mba lendy tulis tuh menyenangkan untuk dibawa, part fav ku sebenernya adalah Lesson Learn dari film yg diulas xD abis bacanya jadi kepo gitu lho aku nya :))
as usual, review drakor yang mba lendy tulis tuh menyenangkan untuk dibaca, part fav ku sebenernya adalah Lesson Learn dari film yg diulas xD abis bacanya jadi kepo gitu lho aku nya :))
Aku kyknya pernah nonton ini deh di TVN duluu banget tapi lupa endingnya kyk gmn
Entah kenapa sampai skrng aku msh agak kesusahan ngikutin film Korea, msh lbh ngeh kalau dramanya, krn kadang film Korea tu endingnya suka gk ketebak hehe
Apalagi kalu temanya bullying2 emang suka bikin gemees ngikutinnya
Baru baca ulasannya aja udah bikin hatiku sedih ya apalagi nonton filmnya, bakalan sesenggukan ini mah. Jadi kepo deh karena ada kim hee ae. Karna aktingnya udah gak diragukan lagi.
sempet pengen nonton ini waktu lagi search film korea. buntutnya yang ditonton malah yg berbau komedi, hehehe.
nanti mau nonton juga ah. kujuga ngefans sama kim hyang gi
Film lama banget ya Lend..Tapi kok kayaknya relate sama kondisi sekarang..masalah komunikasi di keluarga yang berakhir tragis banget…Pengen nonton tapi kok bertanya-tanya..sanggup gak yaaa
Dengar mp3, auto keingat masa lalu. Senangnya ada tayangan lawas ini mba. Aku belum no ton mba. Tapi leeson learn bermanfaat sekali
Bullying baik itu fisik maupun verbal berdampak sangat.. sangaaat.. sangaaaat buruk ke kehidupan seseorang,
Karena aku pernah berada di posisi itu, dan jaman dulu tidak bisa antara ortu dan anak itu terjalin komunikasi yang baik dan benar, \
maka sekarang aku tahu cara meminimalisir bullying dan alhamdulillaah aku komunikasikan ke suami, dan kami berdua sama-sama memproteksi anak-anak sebisanya.
intinya satu : JANGAN PERNAH TERLIHAT LEMAH, JANGAN TERLIHAT MISKIN DAN JANGA TERLIHAT BODOH
‘terlihat’ bukan berarti kita bisa semua tapi seperti kemasan cangkang telur yang keras – yang membungkus membran telur….
sedih banget ya baca sinopsisnya. jadi memang kadang empai kita itu tumpul banget kepada orang yang dekat dengan kita, padahal mungkin saat itu dia sedang meminta pertolongan keluar dari masalah yang bikin stress. kita malah menambah stresnya dengan becandaan atau kata kata lain yang bikin salah paham. bulying juga salah satu yang kerap menimpa anak anak, ketika anak curhat, sebaiknya ada waktu untuk mendengarkan ya. jadi note banget ini insightnya.
Baca review film kali sambil nyesek. Betapa beratnya pergaulan anak-anak zaman sekarang. Meski film ini dibuat tahun 2014. Novelnya diterbitkan tahun 2009. Jalan ceritanya masih relevant dengan masa sekarang. Jadi pelajaran banget ini buat aku untuk lebih berusaha keras mendekatkan diri ke anak-anak dan menjalin komunikasi yang baik dengan mereka.
keluarga yang saling bisa dukung benang merahnya ya
belum nonton ini, tapi nanti jadi baper akunya sedih :”) baca sinopsisnya saja sedih hiks
Bagus ya ceritanya… Kebayang gimana enggak berdayanya cheon ji, dibully dan enggak ada yang bisa diajak ngobrol… Untung endingnya happy ya…
Baiklah … baris dulu di dalam list. Biar aku selesaikan snowdrop dan memilih mana yang akan ditonton setelah ini. Bagus semua drakor tahun ini, Pengen nonton drakor babang Do Kyungsoo sebenarnya, tapi kok akhir tahun, hiks.
Pesan-pesannya dalem ya, teh, ini pengingat banget buatku yang juga punya anak cewek dan sedang menghadapi usia labil. Emang pertemanan dan lingkungan ini perlu mendapat perhatian dari ortu. Komunikasi juga harus intens dua arah agak anak bisa bercerita semua hal. Sedih baca review-nya.
Btw, saya pernah baca buku Najeela Shihab, emang pelaku bunuh diri itu sebenarnya butuh ditanya, cuma kadang orang sekitarnya gak peka, dan gak ngerti gimana cara bertanya pada mereka. Hm, beneran the power of komunikasi ini puenting.
Kasihan ya Cheon Ji, udahlah punya teman cuma satu, manipulatif pulak. Kayaknya klo di sana tuh bullyingnya bisa parah gitu ya, sampai bikin orang pengin mengakhiri hidup. HIks… tragis banget.
Argh aku tertarik baca sinopsismu aja mak uda lengkap bikin aku terkagum kagum
makasih review-nya Mbk aku juga lagi cari film yang menarik nih, syukurlah ada Film Thread of Lies jadi pilihan buat nonton kalau lagi bosan deh. Kisah Cheon Ji semoga jadi pelajaran ya.
Saya suka tema begini, ada Pembelajaran yang bisa dipetik yg berhubungan dengan pengasuhan dan kejiwaan. Semoga ada waktu untuk nonton drakor lagi. BTW, ini ada di Netflix nggak?
Sedihh.. tapi memang bullying dampaknya tdk bagus unt dewasa nanti.. inner child akan trbawa saat dewasa. Sbg orang tua perlu menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak dan terus bisa menjaga komunikasi dengan anak
Bagus banget ceritanya dan aq ga setuju sama bullying gitu
Tapi bener ya mbak. Berteman itu tidak hanya mengenai kita seorang. Ada teman yang juga harus kita dengarkan curhatannya. Jangan hanya satu arah saja. Sedih banget kalau ada remaja yg bunuh diri begitu apalagi keluarga ga bisa menjadi tumpahan curhat
Baca reviewnya ada sesedih ini. Otw cari filmnya aah. Yang main bagus-bagus juga. Bahkan supporting characternya keren juga… si Yoo Ah In kalau main juga nggak pernah mengecewakan.
Bullying memang bikin greget. Sayangnya banyak pelaku suka nggak sadar bahwa apa yang dilakukannya masuk dalam kategori bully dan bisa mengakibatkan siksaan batin buat korban.. bahkan bisa mengakibatkan kehilangan nyawa kaya di film ini.
Menarik juga filmnya. Blm nonton sih. Tapi udah kebayang pasti kudu sedia banyak tisu nontonnya. Aku pernah liat aktingnya pemeran Cheon Ji ini di drama lain tentang anak sekolah SMP gitu, tapi lupa judulnya. Aktingnya memang bagus ya…
Hi,
lendyagassi.com is only listed in a 8/10,000+ Directories
We have a black friday deal going on at the moment to get your website.
Duh baca sinopsisnya aja udh mewek gini. Padahal aku lagi seneng nonton drakor bertema anak sekolah. Emg sih drakor anak sekolah selalu bertema rata2 ttg bullying. Dan ga nyangka kalo pemeran utamanya malah meninggoy akibat bullying tsb.
Ini jadi pembelajaran bgs buat anak sekolah, dan mgkn jg buat pekerja yg selalu meminta kado sbg balasan kemeriahan ulang tahun yg dirayakan. Emg ga terjadi di semua org sih. Tp bbrp msh ada kok yg bikin tradisi ini.
Duh jgn sampe kasus bullying ini mkn marak ya. Selalu diingat tuh pesan moral yg disampaikan Teh Lendy di atas. Keren bgt tuh pesan2nya.
Sedih sekali. Jangan sampai pergaulan anak kita tidak terkontrol
Karena itu juga sejak dini selalu diwanti-wanti berteman dengan teman yang tidak memiliki modus. Jangan sampai salah memilih teman.
Kisah ini jadi pelajaran banget untuk setiap orang tua dan anggota keluarga untuk lebih memahami satu sama lain supaya bisa segera mendeteksi jika anggota keluarga ada masalah
Sedih banget yak. Akibat efek dari bullying, bisa berdampak sangat fatal. Bahkan nggak jarang si korban sampai bundir. Jadi penasaran gimana itu endingnya si temannya yang tajir itu yak. Apakah peka dengan kematian Cheon Ji….
Sedihnya membaca review Film Thread of Lies ini, bagaimana sudha terbukti kejamnya pembullyan yang berdampak anak ingin mengakhiri hidupnya. Dan sistem pertemanan seperti ini memang harus segera diputus, jangan sampai ada korban lainnya.
Terus pesan dari film ini, penting sekali anak dibiasakan bercerita dan orang terdekat menjadi pendengar yang baik, agar bisa dibantu mencarikan solusinya, dan terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. Jadi pengin nonton film ini.
Aaaa sedih banget. Drama ttg bullying gini udah ada sejak lama ya. Kasian banget nggak ada yang bisa mengerti dia, dipendam dan akhirnya menyimpan pesan di benang wol. Penasaran kenapa bisa terjadi, huhu.
drama kalo ada unsur bully biasanya MCnya jadi balas dendam atau makin terpuruk seperti di drakor ini. sepertinya sedih banget ini ceritanya
Memungkinkan sih ada yang seperti Cheon Ji di dunia nyata, maksudnya bingung dia mau menyampaikan keinginan hati ke keluarga, dan sayangnya keluarganya gak peka dengan hal itu. Film yang bagus buat diambil hikmahnya
Waa aku suka nonyon Kim Hwang Gi. Pertama kali nonton dia pas di “Salon” (Kalau ga salah judul) btw terima kasih rekomendasinya..
Duh filmnya sediiih yaaaa. Memang benar sih dampak bullying itu mengerikan bisa membuat anak trauma dan menjadi depresi jika tidak ditangani dengan benar. Bahkan bisa berakhir bunuh diri, sediih yaaa….