Film Korea Escape from Mogadishu (2021) – Annyeong haseyo, sahabat lendyagassi.
Yang kini berada di jajaran penonton drama Snowdrop (2021)-nya Jung Hae-in dan Jisoo Blackpink, pasti tahu banget kalau gejolak politik di tahun 1980-1990 ini memanas. Politik ini gak hanya dipicu dari urusan dalam negeri saja, tapi juga urusan bilateral dengan negara lain.
Film Escape from Mogadishu ini adalah film berdasarkan sejarah asli pada tahun 1987 di Mogadishu (Somalia, Afrika). Sejarah mengatakan bahwa kala itu di Mogadishu terjadi peperangan yang berkepanjangan dan akhirnya setelah lelah dengan cengkeraman penjajah, penduduk asli melakukan kudeta dan terjadilah perang saudara berkepanjangan.
Awal-awal film tuh dibuka dengan adegan komedi lo, padahal. Tapi lama-lama jadi serem karena ada tembak-tembakannya ((yha..namanya juga daerah konflik yaa..)). Untuk lebih serunya, aku bakalan ceritain sedikit di blogpost ini yaa.. Review dan Sinopsis Film Escape from Mogadishu. Let’s get it~
Film Korea Escape from Mogadishu (2021)

Profil Film
Judul : Escape from Mogadishu
(Mogadishu/ 모가디슈)
Director : Ryoo Seung-Wan (Veteran, The Battleship Island)
Penulis : Ryoo Seung-Wan
Pemeran Film Escape from Mogadishu (2021) :
Kim Yun-Seok – Han Shin-Sung
Zo In-Sung – Kang Dae-Jin
Heo Jun-Ho – Rim Yong-Soo
Jeong Man-Sik – Gong Soo-Cheol
Kim Jae-Hwa – Jo Soo-Jin
Park Kyung-Hye – Park Ji-Eun
Koo Gyo-Hwan – Tae Joon-Ki
Genre : Drama, Action, Political
Release Date : July 28, 2021
Runtime : 121 minutes
Rating : ⭐⭐⭐/5
Sinopsis Film Escape from Mogadishu (2021)
Film berlatar sejarah, tentu tergantung siapa yang menceritakannya. Namun seorang Ryoo Seung-Wan, yang menulis sekaligus memproduseri film ini patut diacungi jempol. Karena mengangkat isu sensitif mengenai hubungan kedua negara yang sampai kini belum akur juga tuh, Korea Utara dan Korea Selatan.
Dan sejarah mencatat bahwa pada masa tahun 1987 ini, kehidupan para duta besar yang ditugaskan di Mogadishu sedang mengalami masalah kritis mengenai keselamatan mereka.
Tujuan Korea Selatan di Mogadishu
Di adegan awal dijelaskan bahwa tujuan Korea Selatan menempatkan duta besarnya di Afrika, khususnya wilayah Mogadishu (Somalia) adalah langkah politis agar negara Korea Selatan masuk di jajaran anggota PBB. Pada masa itu, Korea belum masuk menjadi keanggotaan PBB dan negara-negara di Benua Afrika memegang peranan penting dengan jumlah suara terbanyak di PBB.

Dengan segala cara, duta besar Korea yang saat itu ditugaskan di Mogadishu, Pak Han Shin Sung (Kim Yun-Seok) pun melakukan langkah-langkah politiknya. Dari mulai mendekati Pak Presiden Barre dan akan memberikan hadiah kecil yang dibawa oleh konselor Kang Dae-Jin (Zo In Sung) lalu melakukan lobbying agar negara Korea Selatan disebut di Rapat PBB.
Belum aja keturutan niat melobi Pak Presiden, ternyata pihak musuh lebih maju satu langkah. Siapakah yang menghalangi Korea Selatan?
Korea Utara & Isu Buruknya
Benar saja, Korea Utara sudah selangkah lebih maju dari rencana Korea Selatan yang akan melobi untuk masuk keanggotaan PBB. Duta besar Korea Utara, Pak Rim Yong Soo (Heo Joon Ho) sudah lebih dulu mengadakan janji dengan Presiden Mogadishu plus menyabotase kado yang akan dibawa oleh Korsel ke Presiden, menggunakan orang suruhannya, tentu.
Orang suruhan Korut ini adalah penduduk asli Mogadishu yang dipersenjatai. Mereka diberi bantuan makanan, buku, dan dicukupi seluruh kebutuhannya, tapi ya gitu.. Kalau Korsel mau ada “ide” apa, maka si penduduk asli yang dipersenjatai inilah yang maju lebih dulu.

Tapi, karena buktinya hanya dugaan melalui jenis senjata yang digunakan para pemberontak dan tidak senagaja tertangkap kamera media, maka Pak Rim Yong Soo masih bisa berkelit kalau itu bukan dari mereka. Dan senjatanya tuh laras panjang yang kalau ditembakin bisa membekas di target penembakannya dengan sangat dalam, karena senjata rakitan.
Akankah Korsel menyerah dengan langkah-langkah politiknya yang selalu disabotase Korut?
Keadaan Genting Mendadak Terjadi di Mogadishu
Sesungguhnya memang apa yang kita kehendaki, belumlah tentu menjadi sebuah kenyataan. Dan di saat genting adu taktik politik Korut-Korsel, ternyata pecahlah perang saudara di Mogadishu. Perang ini dipicu oleh pemimpin militan bernama Mohamed Farrah Aidid yang menggerakkan massanya untuk melakukan penghancuran di sebagian besar wilayah Mogadishu.
Ada perpecahan, peperangan dan kudeta tentulah rakyat yang menjadi korban. Tidak sedikit, anak-anak, orangtua dan warga sipili yang mati akibat ulah para pemberontak ini. Dan inilah yang menjadi titik balik antara hubungan Korut dan Korsel yang sempat memanas.

Kanan : Pak Pak Rim Yong Soo (Heo Joon Ho), dubes Korut
Rasanya hidup di kehidupan yang serba kacau dan bukan di negaranya sendiri tuh bagaikan malam gak bisa melihat matahari keesokan hari. Manalah kondisi Mogadishu kala itu serba terbatas, dari mulai energi listrik (kalau malam tiba, suka kedap-kedip itu lampunya), komunikasi (telpnya masih menggunakan telp digit yang diputar) dan masih banyak keterbatasan komunikasi dengan negara sendiri.
Para Pemberontak Beraksi

Kediaman para duta besar yang tinggal di Mogadishu ini jadi tidak aman. Pun angkatan bersenjata Pemerintah yang tidak bisa melindungi para wakil negara ini karena rongrongan para pemberontak. Yang sedih dan miris tuh bukan hanya korban dari kekacauan ini, tapi juga pelaku kejahatan pemberontakan. Kasihan sekali, anak-anak pun bahkan sudah mengangkat senjata laras panjang dan membunuh. Mereka benar-benar belum paham apa artinya sebuah nyawa.
Mungkin kejadian ini juga kita alami di Indonesia, saat perpecahan Gerakan 30 September. Dan kala itu, alhamdulillah Indonesia mampu mengatasi sang pemberontak. Bagaimana dengan Mogadishu?
Berdasarkan sejarah, kekacauan ini terjadi selama 2 tahun dan kahirnya otak dari pemberontakan ini tertangkap atas bantuan dari pihak luar negeri sebagai mediator yakni Amerika Serikat. Kabarnya, kisah ini dituangkan dalam novel Black Hawk Down: A Story of Modern War dan film Black Hawk Down (2001). Adakah sahabat lendyagassi yang sudah menonton?
Ending Film Escape From Mogadishu (2021)
Ending film ini sangat menegangkan dengan adegan baku tembak dimana-mana. Dan setiap kemungkinan untuk keluar hidup-hidup dari Mogadishu sangatlah kecil. Tapi aku melihat celahnya nih… Karena Mogadishu ini mayoritas negara Muslim, maka ketika adzan berkumandang, benarlah muslim sholat tepat waktu dan bahkan sholatnya di jalan-jalan saat sedang memberontak sekalipun, mereka sholat berjamaah.
Trailer Film Escape From Mogadishu.
Menarik bahwa akhirnya Korea Utara dan Korea Selatan untuk sesaat bekerjasama saling menyelamatkan dalam rangka keluar dari Mogadishu. Keren..keren!
Lesson Learn Film Korea Escape From Mogadishu (2021)
Rasa Kebersamaan
Korea Utara dan Korea Selatan itu aslinya satu keturunan. Mereka terpecah karena berbeda keyakinan, berbeda ideologi dan berbeda negara yang mendukung di balik mereka. Kalau Korut lebih memilih ideologi komunis, maka Korsel lebih terbuka dengan demokrasinya.
Sehingga keduanya tidak akan pernah bersatu. Bahkan kabarnya, kalau warga Korut ingin melarikan diri ke Korsel, maka taruhannya adalah nyawa. Beratnya hidup sebagai warga Korut yang sangat tertutup.

Kabar baiknya, politik isolasi Korut ini membuat mereka kuat dengan keyakinannya. Generasi mudanya tidak mudah terpengaruh dan sangat cinta dengan negara Korea Utara.
Jangan pernah mengkhianati rekan senegaramu.
Han Shin-Sung, Quote Film Escape From Mogadishu
Menyatukan Kekuatan Itu Lebih Baik
Ketika saat-saat genting, maka Korut dan Korsel bisa bekerjasama dengan baik. Kedua duta besar ini saling membantu dan sejenak melupakan langkah politik dan ideologi mereka. Baik Pak Shin dan Pak Rim menyatukan kekuatan, saling mendukung dan saling membantu hingga akhirnya mereka semua bisa selamat dari keganasan perang di Mogadishu.

Ternyata kerja menjadi duta besar itu gak mudah yaa.. Aku pikir enak lo..bisa tinggal di negara orang dan mendapat pengalaman, bahkan di film ini juga dijelaskan bahwa anak pejabat akan mendapatkan banyak keistimewaan, salah satunya adalah beasiswa sekolah di luar negeri.
Ternyata, bisa ditempatkan di wilayah-wilayah negara konflik seperti Mogadishu ini, menjadi bagian dari keluarga Duta Besar haruslah kuat dan berpendirian teguh. Tidak banyak bicara sehingga tidak membocorkan informasi penting. Bahkan terkait penyakit sang Pak Dubes pun adalah priority secret, yang mungkin kalau bocor bisa dijadikan senjata untuk menjatuhkan sang Dubes.
Wah..wah..
Seru banget nonton Film Escape From Mogadishu. Meski aku rasa ini diambil dari sudut pandang orang Korea Selatan, tapi aku jadi tahu sedikit banyak hubungan buruk Korut Korsel hingga kini.
Oh iya, ending Film ini terbilang unik. Karena Pak Dubes Korsel sampai detik-detik terakhir melindungi Korut agar bisa kembali ke pelukan negaranya tanpa menjadi seorang pengkhianat bangsa mereka.
Tertarik ikutan nonton Film Escape From Mogadishu?
Aku nonton film seru ini di IQIYI dan di VIU pun tersedia. Selamat menonton, sahabat lendyagassi.
새해 복 많이 받으세요!
Get a lot of good luck in new year.
(saehae-bog manhi badeuseyo)
With love,

Kirain modagishu itu madagaskar, ternyata somalia hahahaha. Memang konflik internal korsel dan korut selalu menarik untuk ditilik. Well, perpecahan itu digawangi oleh supepower dunia juga, makanya gak selesai.
Menarik nih genre sejarah dan kisah nyata pula. Konflik dan solusinya juga unik, ya
Hm … apakah para diplomat Korut dan Korsel itu keluar dari Mogadishu di waktu shalat fardhu?
Iya, kak Niar.
Karena sebelumnya mencoba keluar di waktu tidak sholat dan mereka diberondong senjata.
Rasanya dengar kata mogadishu dulu, karena ada gejolak ya antara korsel dan korut ini. Buat yang suka sejarah bisa lebih menjiwai nih film ya
Mantul, Korea melebarkan sayap sampai benua Afrika wew tentunya kontras banget nih, penasaran sama film ini ceki² aah
Jngan pernah mengkhianati rekan senegaramu. Duuh..pesan ini terasa daleem ya.. Terima kasih reviewnya Teh..
Menarik nih, gendre filmnya campuran antara konflik, sejarah, dan pastinya alur cerita yang bagus
Escape from Mogadishu masuk list tontonanku nih, dan sampe sekarang blom kutonton huhuhu, baca review lendy jadi sedikit ngerti alur ceritanya
Aku paling suka film yang berbasis sejarah, selalu ada pencerahan walau ga lepas dari penafsiran produser atau sutradaranya. Dari film sejarah kita bisa belajar banyak bahwa perpecahan bisa terjadi di mana saja dan bahwa persatuan lebih bagus dibanding perpecahan. Umpama Korsel dan Korut bersatu suatu hari, ibarat Jerman, rasanya akan lebih damai sehingga rongrongan negara pendukung masing-masing akan terhenti termasuk dari kepentingan politik mereka di teluk Korea. Escape from Mogadishu recommended nih!
Sepertinya warganya sudah sangat ingin bersatu ya? Beberapa film/drama menelisipkan adegan kerja sama antara korut dan korsel. Apakah Korut dan Korsel akan meruntuhkan “Tembok Berlin” seperti Jerman Barat & Jerman Timur? Semoga apapun keputusannya, kedamaian menjadi yang utama 🙂
Bagus ini filmnya, dan latar belakangnya kota Mogadishu di Somalia sering banget menjadi latar beberapa film-film hollywood, karena memang di tahun 80-90an memang begitulah yang terjadi di Mogadishu, kekacauan akibat perang sodara membuat Somalia termasuk negara gagal, inflasi dimana-mana, di daratan perang sodara, di laut banyak perompak.
Drakor yang mengandung sejarah dan politik antara korut – koŕsel jadi keinget Crash Landing on You maak. Makasih sharingnyaa bisa nih buat me time emak2.
Wahh kalau melihat sinopsinya keren banget ini mba karena menceritakan tentang korea utara dan korea selatan. ini berarti film lepas ya mba maksudnya bukan serial kan mba?
Hai, Kak Lendy. Sudah lama aku gak mampir ke blog ini, tahu-tahu dikasih cerita yang tembak-tembakan. Tegang aku bacanya. Haha. Ceritanya unik, ya. Jadi penasaran mau langsung buka Viu.
Akhirnya sampai juga di part terakhir pembahasan mbak
soalnya aku jarang dan hampir nggak pernah nonton drakor atau film gitu, apalagi ini mengenai sejarah Korea Utara sama Korea Selatan dalam bentuk film, jdinya tertarik buat nyimak, pake banget banget
Black Hawk Down sih epik ya filmnya trmsk legend. Aku udah nonton bbrp kali. Jadi pengen nonton versi Mogadishu ini.
Ya Allah, Lend…. Tontonannya berat banget sih. Isi otak aku abis dipenuhi sama dramanya Carrie Bradshaw dan kawan-kawan. Ga sanggup nonton yang berat-berat gini wakakakakakaka Besok tulis review romance yang bikin aku senyam senyum sendiri aja lagi ya
Siap~
Yang romance yaa… ((bukan anak romantis yaang lagi berusaha romantis demi teteh, hihi))
Kayaknya bagus film ini, jadi sekalian belajar politik dan intrik di dalamnya, dan sejarah antara Korea Selatan dan Korea Utara (auto keingat pemimpinnya yang nyentrik).
Jo In Sung kenapa makin ganteng sih? Hahaha
Aku sebenarnya agak kesusahan dengan film tema sejarah kaya gini apalagi ada tembak-tembakan. Anaknya baperan, duh
Kirain latarnya bakal terjadi di negara mereka sendiri ternyata di luar ya. Negara itu beneran ada ya jdnya? Aku baru denger hehe
Sampai srkng aku msh blm mudeng knp Korut dan Korsel bersiteru kasian banget yang bersaudara jd putus hubungan. Penasaran knp Korut msh bertahan dgn ideologi komunisnya…
Aku tahu aplikasi IQIYI itu dari anakku, tapi sampe sekarang belum sempat ngintip. Btw, berani juga ya yang buat film ini, mengingat berita tentang Korut yang “serem” gitu…
Kalau baca kata Somalia jadi ingat berita kelaparan yg melanda negara tsb beberapa waktu lalu…
Tema film agak berat ya soal politik. Disinilah jadi bisa belajar peran politik dan cara pendekatan antar negara dan ke rakyat
Menarik nih filmnya. Akutuh kalau nonton drakor atau film tema sejarah biasanya agak pilih2. Soalnya kerasa berat dengan politiknya. Tapi diawal ada komedinya sepertinya jadi pembuka yang gak kaku
walaupun hanya film, banyak pesan dan pelajaran penting yang bisa kita dapat ya mba. Dalam sejarah dan kondisi aslinya, konflik kedua negara bertetangga dan bertalian darah ini masih terus berlangsunng
Awal baca judul sebenernya kurang tertarik, tapi karena ada Jo in sung, jadi kepo pingin nonton!
Dari dulu konflik Korsel dan Korut emang selalu jadi perhatian dunia ya, dan aku jadi tahu banyak ga hanya dari berita, tapi juga dari nonton drakor hahaha. Penasaran jadinya pengen nonton Escape from Mogadishu 😀
Asyik ada di VIU. Tone warna filmnya vintage, suka deh. Hal-hal yang berbau Korut tuh memang membawa daya tarik sendiri ya, aku selalu penasaran loh hehehe.
Pas nonton awal awal teryata bisa bikin ketawa karena ada komedi eh langsung tak lama lagi tegang karena ada tembak-tembakan. Hehehe. Kayaknya penasaran juga mau nonton ini mba Lendy 🙂
makasih ulasannya mba
Wow tontonan keren ini bahas antara korut dan korsel. Walau aku gak akan nonton sepertinya karena bukan gendreku.cukup baca review dari mba lendir yang keren amat konsisten terus dengan review nya. Masya Allah
wah mbak lendy udah produktif aja. molly mau nih nonton film korea lagi. sepertinya yang ini bagus.
Film pa drama nih? Film kan ya?
Soal pertikaian Mogadishu, saya ingat ingat lupa, saat berita itu jadi isu hangat di pemberitaan TVRI yg masih hitam putih.
Saat itu saya masih Sebagian kasus akhirnya terbuka di tayangan ini ya
Dari duo Korea ini, ternyata ide untuk film ataupun drama seri ada saja, ya, Mbak Len. Pandai-pandainya pembuat ceritanya saja mau ambil angle yang mana.
Aku udah nonton film ini, seru banget deh. Walopun si pertengahan ada konflik agak lambat tapi semakin ke belakang semakin seru. Duh, jadi kangen nonton film yang bagus.
Kalo jd duta besar di negara yg adem ayem kaya raya pasti lah enak ya yapi klo tugasnya di negara konflik gini ya tiap jari dagdigdug. Genre film sejarah termasuk kesukaanku mbak. Sambil nonton belajar banyak juga. Catet ab judul filmnya mumpung wiken bisa nonton sama suami
belum nonton film ini. kebayang korsel korut bersiteru pasti semua jatuhnya tembak2an. kemaren itu aku nonton film lama apa ya judulnya yang mau damai korut korsel ujug2 jatuhnya tembak2an juga. tapi buat tau sejarah dll juga sih ya. sapa tau emang bisa damai berteman sepanjang masa
Keren banget nih filmnya, adaptasi dari Black Hawk Dawn yaa… walaupun kisahnya banyak mengandung kontroversi tetap saja ada hikmah tentang kemanusiaan yang terkandung di dalamnya. Perang selalu menimbulkan penderitaan bagi siapapun. Berharapnya loh Korut dan Korsel bisa akur, kan mereka satu keturunan yaaa…
Sama nih, kirain jadi duta di suatu negara itu enak. Ternyata ga juga. Tergantung ke mana nasib membawa.
Film ini masuk ke wishlist-ku yang suka aja nonton sejarah. Karena memang kadang ga ngerti dengan permusuhan Korsel-Korut.
Wow dalam keadaan perang pun, mereka tetap taat mendirikan sholat ya, bukan lantas melalaikan.
Ngeri ya kalau ada peperangan kayak gini, bahkan sampai anak-anak pun akhirnya terbiasa melihat bahkan menggunakan senjata laras panjang
Aku sebenarnya ngga gitu suka film-film action kaya gini mba. Tapi setelah pas waktu kemarin baru tahu filmmakernya kerjasama Korut dan Korsel aku jd tertarik ingin nonton
Mendengar politik sebenarnya adalah seni dalam bernegara utk kepentingan rakyat dan negara, aku suka sekali nuansa-nuansa flim yg berbau sejarah dan politik. Bagus sekali reviewnya bisa-bisa saya dapat melakukan waktu utk menyaksikan adegan filmnya. Semoga reviewnya dapat di baca oleh kalangan politisi tanah air kita dan memahami unsur dan makna politik itu sendiri, krn masih banyak jajaran pejabat politisi kurang memaknai benar arti dan makna politik yg sebenarnya
Saya tartarik nih dengen Mogadishu yang mayoritas Islam. Sebanyak apa film ini menyorot tentans agama Islam? Soalnya saya sering kecewa menonton film luar yang ada agamanya, biasanya mereke menempatkan sebagai sesuatu yang buruk. Kalau bukan orangnya yang beragama Islam dijadikan penghianat yaah penganutnya yang dianggap radikal backan jadi teroris.
Wah, saya wajib montón ini biar membayar rasa penasaran saya.
Apakah ini drama yang dicekal itu mbak? Kabarnya ada drama yang kontroversi. Biasanya kalau bawa2 korut begitulah. Ada yg ga terima. Apalagi terkait sejarah. Tp kalau filmnya bagus kan enak bisa belajar sejarah secara menyenangkan
Huaaa akhirnya Jo in sung unjuk gigi lagi nih duh aku ga sabar juga pengen nonton filmnya penasaran sama karakter Jo kn sung disini. Tapi ya menurutku apapun yang diperankan Jo in sung dia selalu oke dan tetap tampan tentunya hahahaha.
Belum nonton
Jadi pengen nonton dan menikmati setiap karakter
Karena sepertinya ini film yang wajib saya cari hikmahnya