The Piper, The Consequence of Ungrateful People

Berdasarkan kisah asli “The Pied Piper of Hamelin”, sebuah puisi naratif tahun 1842 dari Dramatic Lyrics karya Robert Browning ━ Annyeong haseyo, sahabat lendyagassi.

Gatau kenapa, aku tetiba nonton film yang berjudul The Piper ini selama 107 menit dan bertahan.
Awalnya, uda pengen drop di menit-menit awal, tapi ternyata ada Ayang Lee Joon.. Aaa, lanjoott siih..

Lee Joon di sini berperan sebagai anak Pak Kades yang misterius.
Awalnya aku pikir, dia anak yang rajin bekerja dan taat sama orangtua, tapi ternyataaa…

Btw, meski ini film tahun 2015, tapi case-nya menarik!
Mengenai seorang pengembara yang berhasil membantu warga desa.

Ada unsur mistis, perdukunan ((laggii nge-tren apa tema-teman begini di beranda kuuh??)) dan horor-horornya.
Jadi paham kalau di Korea juga percaya dengan hal-hal mistis yang biasa kita sebut dengan MITOS.

Drama perdukunan yang lagi airing saat ini, “The Haunted Palace”, sahabat lendyagassi bisa baca reviewnya di artikel berikut ini.

Tapi di setiap negara, memang ada sih modelan begini yaa..
Tinggal kitanya beneran percaya atau nganggep cuma warisan kisah dari leluhur dan berlalu…

Kuy, buat yang seneng genre horor, misteri dan supernatural, sabi nonton film berjudul The Piper ((yang artinya “Peniup Seruling”)) di aplikasi Loklok yaa..
Ini cuplikan review dan sinopsisnya…

Let’s get it!

Film Korea The Piper (2015)

Review The Piper ending
The Piper

Profil Film

Judul : The Piper / Guest
Sonnim / 손님 )

Director : Kim Gwang-Tae
Screenwriter :  Kim Dong-Woo

Pemeran Utama Film The Piper (2015) :

Ryu Seung-Ryong — Woo-Ryong
Goo Seung-Hyun — Young-Nam
Lee Sung-Min — Village Head
Chun Woo-Hee — Mi-Sook
Lee Joon — Nam-Soo
Jung Kyung-Ho — Chul-Soo’s father

Genre : Mystery, Horror, Drama, Supernatural
Release Date : July 9, 2015
Runtime : 107 min.
Distributor : CJ Entertainment

Rating: 7.6 / 10

Sinopsis The Piper

Woo-Ryong (Ryu Seung-Ryong) dan anaknya, Young-Nam (Goo Seung-Hyun) melakukan perjalanan dari tempat mereka tinggal yang berada di desa menuju Seoul, dengan harapan.. bisa menyembuhkan penyakit Young-Nam yang menahun.

Young-Nam ini anak lelaki, kira-kira usia 12 tahun lah yaa…
Badannya mungil dan punya banyak komplikasi. Dari mulai penglihatannya yang buruk ((Young-Nam menggunakan kacamata)), sakit gigi ((karena giginya mau tanggal)) dan batuk yang tak kunjung sembuh.

Sang Ayah bilang kalau Young-Nam perlu berobat ke Seoul karena batuknya itu mungkin TBC.

Dengan nurut, mereka berjalan melewati lembah, masuk ke hutan demi hutan, demi mencapai ibukota.
Sang Ayah juga pernah dikasih secarik kertas oleh orang Amerika yang bernama Midari ((ia sendiri gak yakin namanya siapa)) dan dikiranya itu tulisan sebuah alamat klinik buat berobat sang anak.

**padahal tulisannya “Kiss my ass, Monkey!”

The Piper sub indo nonton dimana
Ayah dan anak yang sedang safar menuju Seoul

Lalu saat pagi hari setelah hujan angin yang sungguh deras melanda, keduanya, Bapak dan Anak ini melanjutkan perjalanan.

Baruu beberapa langkah, ternyata ada sebuah desa yang warganya terlihat damai.
Tak tampak sedikit pun mereka kesulitan.

**karena film ini settingnya Korea masa penjajahan.
Jadi mereka diliputi ketakutan, kemiskinan dan kekacauan perekonomian.

Pas masuk ke perkampungan itu, si Bapak dan anak ini gak ngerasa ada yang aneh yaa..
Palingan perasaan aman dan nyaman karena semua warga beraktivitas seperti sedia kala.

Ada yang ke sawah untuk menanam, anak-anak sibuk bermain dan ada perempuan yang memasak di balai desa.
Sang Bapak berpikir, “Oh.. mungkin sedang ada hajatan niih, makanya banyak makanan.”

Karena sekian lamanya perjalanan, mereka makan apa adanya, ketika ada wangi masakan rumah, tentu aja sang Bapak dengan ramah menyapa seluruh warga dan disambut oleh sang Kepala Desa (diperanin sama Lee Sung-Min).

Film horor korea The Piper sinopsis
Pak Kades mengenalkan “tamu” yang masuk ke desa mereka

Akhirnya, Bapak dan anak ini makan dan meminta ijin kepada Pak Kades serta warga untuk ikut menginap selama 1 hari di desa mereka.

Gak disangka, gak dinyanaa.. ternyata desa tersebut menyimpan banyak MISTERI.

Salah satunya adalah banyaknya TIKUS yang berkeliaran di desa tersebut sejak KEJADIAN itu.
Kejadian apa yang dimaksud?

"Mereka hanya singgah sejenak di sini.
Maka, sambut mereka dengan baik agar keesokan harinya, mereka bisa meninggalkan desa ini."

Pak Kades, The Piper 2015

Di sela-sela pengumuman pengenalan Pak Woo-Ryong dan anaknya, Young-Nam, seluruh warga desa gak sepenuhnya membuka diri. Ada banyak wajah-wajah yang tampak gak setuju.

Tapii.. karena Pak Kades mengijinkan, maka warga desa menerima dengan perasaan mau, gak mau.

Namun, Pak Woo-Ryong segera menangkap keresahan warga dan menawarkan diri untuk mengusir tikus-tikus yang mengganggu selama ini. Karena pekerjaan Pak Woo-Ryong ini peniup seruling, ia yakin.. suara serulingnya mampu mengusir hama tersebut.

"Kalian dengar kan...
Hewan pun kalau mendengar suara serulingku pada mulai bergerak."


Pak Woo-Ryong, The Piper 2015
The Piper korean movie tentang apa
Lee Joon berperan sebagai anak Pak Kades

Karena memang tikus ini bener-bener bwanyaakk puooll.. dan tikus ini makannya daging!
((uda kayak zombie)). Jadi, kalau ada warga yang berdarah, lengah karena tidur, misalnya.. si tikus ini bisa mendadak gerogotin badan orang. Tikus-tikus ini pun gak takut sama kocheng… malah kochengnya yang dibully dan berakhir dikerubung rame-rame buat dimakan!

Karena kejadian meresahkan inilah, Pak Kades pun menjanjikan hadiah yang besar ketika Pak Woo-Ryong berhasil.
Seekor SAPI.

Anak Pak Kades yang selama ini mencoba mengusir tikus-tikus itu, namun belum berhasil juga.. tampak kaget dengan hadiah besar yang ditawarkan sang Ayah. Karena sebenernya, desa itu meski tampak damai, tak kurang sesuatu apapun, tapi bukan desa yang kaya raya.

Jadi, duit darimana yang dijadikan hadiah?

Sehari, dua hari Pak Woo-Ryong tinggal di desa tersebut dan bergaul dengan warga secara bersahaja.
Pak Woo-Ryong siap membantu kesusahan warga, sembari menyiapkan bahan yang akan digunakan untuk mengusir tikus.

Dengan melihat arah angin, dan meracik sendiri bubuk anti-hewan pengerat yang terbuat dari campuran buah pohon asada, rumput seribu penyakit, daun mint, akhirnya Pak Woo-Ryong menaburkan bubuk tersebut ke sepanjang jalan di desa dan diarahkan ke sebuah gua.

Rencananya, ketika tikus-tikus terpanggil dengan suara sulingnya, maka diarahkan ke gua tersebut dan gua itu ditutup menggunakan batu besar.

Apakah The Piper akhirnya semua meninggal?
interaksi Pak Woo-Ryong dan warga desa yang perlahan menghangat

Rencana pengusiran tikus pun dimulai.
Semua warga sudah diberi pengarahan sama Pak Woo-Ryong agar berada di tempat yang tinggi. Karena akan dilakukan pengasapan dan nantinya tikus akan keluar semua dari persembunyian mereka untuk mengikuti kemana arah seruling berbunyi.

Kesan Nonton The Piper

Barruu kali iniii aku nonton film horor, tapii endingnya cringe parraah!!
Mau cerita endingnya, tapi nanti sahabat lendyagassi jadi gak penasaran lagi yaak… hehehe~

Jadii niih..
Pengusiran tikus kan berhasil nih.. Uda gak meresahkan lagii… dan warga jadi lebih sayang sama Pak Woo-Ryong dan anaknya.

Pak Woo-Ryong pun naksir sama salah satu dukun ((jadi-jadian)) yang dipaksa sama Pak Kades untuk pura-pura jadi dukun dengan alasan agar desa mereka terlindung dari pengaruh buruk. Di sisi lain, si gadis ini dulu punya utang budi sama Pak Kades. Jadiii, dia kayak diteror kudu nurut sama perintah si Pak Kades yang prik iniih!

Kalok gak nurut, bakalan disiksa.
Ntah kakinya diinjek sampek memar atau dipukulin sampek babak belur.

ending explanation The Piper
dukun cewek yang ditaksir sama Pak Woo-Ryong
"Siapa orang yang merendahkanmu?
Ikutlah denganku. Kita ke Seoul bersama-sama."

Pak Woo-Ryong, The Piper 2015

Karena Pak Woo-Ryong ini gak jago ngerayu, tapi tipikal cowo yang act of service, maka ketika si mbak dukun mau diajak ke Seoul bareng, Pak Woo-Ryong pun mau mintak imbalannya ke Pak Kades.

Pas mintak hadiah yang dijanjikan, bukannya dikasih, eeh.. Pak Woo-Ryong malah di SIKSA.
Jari tangan kanannya dipotong sama si anak lucknut, yang gatau kenapa juga tampaknya takut banget sama bapacknya ini..

"Uangnya memang sudah kupersiapkan, tapi tidak ada yang bilang boleh kau bawa pergi."


Pak Kades, The Piper 2015
Lee Joon di film korea The Piper tahun 2015
cocok banget Lee Joon akting antagonis TT

Mang desa ini tuh sedari awal uda ga sehat banget sii…
Selain penduduknya yang semuanya disetir sama si Pak Kades, trus juga gak dibolehin keluar dari desa mereka.

Kek semacam “We must stick together” gituloo…
Jadi pada sempit pikirannya dan setiap omongan Pak Kades sebagai tetua, dianggap bener dan mutlak.

Yang paling sedih akutu sama endingnya sii…
Pokoknya perih pediihh dan kalau di logika, kek gak masuk akal.

Trailer The Piper (2015)

Cast The Piper korean movie : Ryu Seung-Ryong, Goo Seung-Hyun, Lee Sung-Min, Chun Woo-Hee, Lee Joon

Overall, aku suka sama filmnya.
Meski berdurasi 1 jam 47 menit, tapi semua misteri, terjawab.

Twist filmnya pun dappeett banget!
Film horor yang sebenernya lebih ke thriller misteri yaa.. Beda ama The Wailing (2016) atau Exhuma.

Eh, jadi inget kalo belum nulis tentang Exhuma sama The Nuns-nya mbak SHK yaa..
Key, masuk tabungan artikelku yaa..

Karena kelas KLIP uda dibuka laggiii.. jadi mau gak mau mulai “dipaksa” nulis lagi niiyh…
Semoga bisa konsisten yaa… ((pwiiiss doain, yeorobuunn))

Film The Piper ini ternyata diadaptasi dari kisah asli “The Pied Piper of Hamelin”, sebuah puisi naratif tahun 1842 dari Dramatic Lyrics karya Robert Browning.

Gak ada kesan MAKSA, karena semuanya akhirnya dijelaskan di endingnya dan memang saling terhubung.
Pasti kalau ada akibat, sebelumnya ada sebabnya dulu, kan??

"Aku akan mengembalikan semua yang tlah kalian perbuat padaku.
Tikus sudah diberantas, tapi uang tidak diberikan.

Sekarang, kita sama.
Tidak usah balas dendam juga bukan masalah lagi."


Pak Woo-Ryong, The Piper 2015

Buat yang penasaran dan suka menantang maut, kuy uji nyali nonton Film Korea The Piper.
Gak kenal aktornya?

Kenalan dulu sama mas Lee Joon, mas mantannya mbak Jung Somin ((yang mereka cinlok berkat main di drama panjang berjudul My Father is Strange di tahun 2017)) tus yang main di drama beken The Escape of the Seven, The Escape of the Seven: Resurrection, drakor makjang yang prik, tapi ratingnya gilak, tinggi pissaan!

Sama, si mbak dukun yang diperanin sama Chun Woo-Hee, yang meranin Do Da-Hae di drakor The Atypical Family dan di The 8 Show.

Film The Piper aku tonton di aplikasi Loklok yaa..
Pappaayy~

With love,

logo lendyagassi

18 pemikiran pada “The Piper, The Consequence of Ungrateful People”

  1. Wow… Merasa tertantang untuk melihatnya nih
    Secara saya kan seneng genre horor, misteri dan supernatural, kaya film ini. Makanya The Piper ini bikin penasaran banget
    Lebih ke penasaran ayah dan anak ini jadi ke Seoul gak ya?

    Balas
  2. Kalimat pertama “kisah nyata” bikin aku berniat ikuta nonton,
    Tp setelah tau ada horornya aku jipeer…
    Tp masih kepingin…

    Btw sama exhuma serem mana, teh?
    Klo exhuma aku masih rada berani, klo sepantaran yaa brarti brani la…

    Tolong spoiler, teh ..

    Balas
  3. Aku belum nonton sih tapi kebayang plot twist-nya bikin nyesek. Tapi dari gimana perlakuannya pak kades film ini pesan moralnya dalem banget ya soal keserakahan dan pengkhianatan.

    Balas
  4. Duh Lendy, aku selalu suka deh baca ulasan filmmu karena super lengkap dan detil banget. Apalagi buat film yang nggak terlalu banyak dibahas orang kayak The Piper ini, berasa nonton bareng wkwkwk!

    Awalnya aku pikir film ini cuma akan jadi dongeng gelap ala pied piper biasa, tapi setelah baca review-mu, baru ngeh ternyata ada banyak banget lapisan ceritanya—dari unsur politik, manipulasi, sampai soal kepercayaan dan trauma masa perang. Hiii… merinding pas kamu cerita soal twist-nya. Seremnya tuh bukan cuma dari adegan, tapi dari rasa nggak percayanya itu loh. Sakit banget pas si bapak dan anak akhirnya dikhianati. Gila sih.

    Dan aku salut sama Lendy yang ngulik sampai ngebahas siapa-siapa aja pemainnya, dari Ryu Seung Ryong sampe Chun Woo Hee—padahal banyak yang suka kelewat sama detail kayak gini. Kamu bener-bener total kalau bikin review, bahkan highlight sisi sinematografinya juga. Worth banget buat dijadiin referensi kalau mau nonton atau justru malah jadi bahan diskusi film.

    Thanks ya Len, udah nulis sebagus dan sedalem ini. Ditunggu review film dark lainnya, karena aku suka banget baca interpretasimu yang tajam tapi tetap asik dibaca

    Balas
  5. Ngusir tikus? Maksudku, itu tikus beneran atau emang didatangkan pak kades ya?

    Ah elah. Gimana ceritanya orang cuma numpang nginep malah nggak diijinkan melanjutkan perjalanan sih, Pak Kades?

    Seru kayaknya…

    Balas
  6. Pasti keren mengingat film The Piper ini diadaptasi dari kisah asli “The Pied Piper of Hamelin”, sebuah puisi naratif tahun 1842 dari Dramatic Lyrics karya Robert Browning. Setua itu kisah ini diangkat dan ditayangkan di jaman modern seperti sekarang

    Penasaran kan bagaimana semua akhirnya meksi Teh Lendy bilang akan dijelaskan di endingnya dan memang saling terhubung.

    Balas
  7. Sambil baca ini cus langsung buka LL dan cari The Piper 2015. Beuhh dari setting warna pengambilan gambarnya aja sudah menunjukkan keunikan filmnya. Sentuhan masa lalunya dapat banget di pakaian yang dikenakan dan setting up wajah-wajah yang masih berorientasi di masa lampau. Cus ah lanjut nonton. Penasaran sama endingnya seperti apa.

    Balas
  8. Ending nya mirip cerita aslinya gak?

    karena Pak Kades gak mau ngasih imbalan pada Woo-Ryong , akhirnya Woo-Ryong meniup seruling yang bikin anak-anak desa mengikuti trus menghilang

    Emang kisahnya serem sih itu

    Jadi penasaran, otw nonton entar malam ah 😀

    Balas
  9. Ternyata film ini punya lapisan cerita yang lebih dalam dari sekadar horor biasa. Kisah tentang pengkhianatan dan konsekuensi ketidakberterimaan memang selalu relevan ya. Jadi penasaran dengan ending “cringe” sekaligus “pedih” ini.

    Balas
  10. Bisa2nya aku malah nyangkutin kyk KKN di Desa Penari. Haha. Alurnya mirip meski ini bukan KKN ya teh.

    Serem banget tikusnya ampe ngegerogotin manusia. Ini sih udh keterlaluan parah. Kirain endingnya udah sampe berhasil ngusir tikus, eh ternyata masih ada perjalanan panjang. Aku kok ngilu bagian yang potong jari itu. Dan penasaran jg endingnya mau dibawa kmn.

    Jadi kyk film horor tapi malah lebih ke thriller sih. Seru bgt nih kyknya the Piper. Meski drakor lama tapi masih relate dgn kehidupan skrg. Jadi mau praktekin jg cara ngusir tikusnya ini. Apa cocok dgn tikus di Jawa. Haha.

    Balas
  11. Walau tayangnya dah lama, tapi seru juga buat disimak. Apalagi unik juga itu, ditawarin makan, ya masa sih nolak. Apalagi diperbolehkan nginap juga, kan lumayan bisa ngirit hehe

    Balas
  12. Kalau dipikir, tikus itu malah lebih berbahaya daripada kucing, Mbak. Tikus papan dan kabel listrik saja digigit, kucing disiram air saja kabur hahaha. Dan membayangkan ada tikus kayak gitu, seram sekali. Bahkan memangsa manusia yang badannya ada luka atau berdarah.
    Seru nih, filmnya. ada misteri-misterinya. pengin nonton.

    Balas
  13. Wah kayaknya aku belum pernah deh nonton Drakor dengan latar penjajahan gini. Desanya misterius banget sih, kok bisa ada tikus nggak takut sama kucing, haha. Kebalik yaaa. Penasaran ekspresi warga yang mau gak mau nerima dia, kayaknya disitu bikin jadi pengen nonton terus deh yaa.

    Balas
  14. Duuh saya tuh geli banget teh sama tikus. Gak mau ada tikus dan gak boleh di rumah ada tikus. Geli dan takut aja. Eh ini ada film ttg tikus tapi jadi penasaran juga gimana cara dia mengusur tikus² itu langsung lihat filmnya.

    Balas
  15. Ah, bener dugaanku. (Desa) yang tampak terlalu tenang dan damai, pasti menyimpan sesuatu. Seringkali, makin tenang justru makin menyeramkan.

    Btw, pengen nabok si orang Amerika yang ngasih secarik kertas itu dah!

    Balas

Tinggalkan komentar