My First Client, Kisah Nyata Kekerasan Pada Anak di Korea

Review Sinopsis Film Korea My First Client (2019) – Annyeong haseyo, sahabat lendyagassi.

Awalnya memilih film My First Client tuh kaya random aja. Niat hati pengen nonton ulang beberapa variety show NCT, tapi dengan memasukkan kata kunci NCT, aku malah ketemu filmnya Lee Dong-Hwi. Itutu.. mas Dong-Ryong di R88 yang fenomenal. Jadilah nonton film yang berdurasi 114 menit ini.

Aktingnya mas Lee Dong-Hwi tuh menurutku selalu tenang. Kek yang berisik pas di R88 doank ya..
Pas di film ini pun, mas Lee Dong-Hwi tenang, meskipun digalakin kakak perempuannya karena dia gak kunjung dapet pekerjaan padahal lulusan sekolah hukum dari universitas ternama.

Oh, ya.. Sama kek di Indonesia, orang Korea pun punya jurusan kebanggaan ya..
Misalnya kedokteran, hukum, teknik, nah.. ini uda pasti jadi masa depan keluarga lah…

Jadi gimana Review Sinopsis Film Korea My First Client?
Kuy, let’s get it!

Film Korea My First Client (2019)

Review Sinopsis Film Korea My First Client
My First Client

Profil Film

Judul : My First Client
(Eorin Uiroein/ 어린 의뢰인)

Director : Jang Gyu-Sung
Penulis : Min Kyung-Eun, Jang Gyu-Sung

Pemeran Utama Film My First Client (2019) :

Lee Dong-Hwi sebagai Jung-Yeob
Choi Myung-Bin sebagai Da-Bin
Yoo-Sun sebagai Ibu Tiri Ji-Sook

Pemeran Pendukung Film My First Client (2019) :

Lee Joo-Won sebagai Min-Joon
Won Hyun-Joon sebagai Ayah Jong-Nam
Ko Su-Hee sebagai Mi-Ae

Genre : Law, Drama
Release Date : May 22, 2019
Runtime : 114 minutes

Rating: 2/5

Sinopsis My First Client

Apakah ketika seorang anak terlahir tak diinginkan, maka artinya mereka tak pantas hidup layaknya anak lainnya?

Quote Film My First Client
Kakak beradik, Min-Joon (kiri) & Da-Bin (kanan)

Kisah sedih ini bermula dari sang Ayah dua kakak beradik Da-Bin dan Min-Joon yang menikah lagi. Ya, akhirnya… Da-Bin dan Min-Joon punya ibu baruuu… setelah sekian lama mereka berdua membayangkan bagaimana wajah sang Ibu yang sudah lama meninggal.

Apakah ibu tiri ini seindah dalam bayangan mereka?
Yang selalu tersenyum dan menyediakan nasi hangat serta lauk yang enak hasil masakan sang Ibu?

Ibu Tiri Makan Teri

Kalau di Jawa, suka ada yang bilang “Ibu tiri, ya makan teri”, yang maksudnya adalah saking gak enaknya punya ibu tiri tuh sampe gak bisa makan enak. Makannya yaa.. cuma teri, ikan kecil-kecil yang rasanya asin ((aku suka teri loo.. heheh, dan hampir setiap hari mencoba berbagai macam teri. Jadi punya Ibu tiri teh enak atau engga??))

Rekomendasi Film Korea dari kisah nyata, My First Client Korean Movie
Punya Ibu tiri tuh enak gak sih?

Awalnya, kehidupan mereka bagaikan keluarga bahagia. Ada scene sang Ibu memandikan kedua anaknya bahkan rambut Da-Bin dibantu dikeringkan menggunakan handuk dan Min-Joon, anak laki-lakinya juga dirawat dengan baik, diberi makanan enak setiap hari.

Oh ya..
mereka ini bukan dari keluarga kaya yaa.. Jadi di Korea tuh kalau ada laporan keluarga di bawah pendapatan minimum dan memiliki tanggungan (anak), maka berhak mendapat tunjangan. Dari mulai biaya sekolah sampai biaya hidup. Dan Ayah Da-Bin dan Min-Joon yang masih bekerja serabutan mengandalkan uang tunjangan ini untuk memutar roda kehidupan. Sedangkan sang Ibu tiri ya.. juga bekerja yang penghasilannya kecil sekali.

Lalu dari Ibu tiri yang baik bak peri mendadak berubah jadi GANAS.
Kira-kira ada yang bisa nebak kenapa sang Ibu berubah?

…Hanya Karena

Memang untuk gak suka sama sesuatu ini kadang gak butuh alasan yaa..
Emm, kaya aku paling gak suka sama anak yang gak cuci kaki dan tangan, langsung naik ke tempat tidur setelah dari luar rumah. Ini aku dari dulu paling anti banget, BANGET.

Film Korea My First Client Review
mbak Da-Bin

Sama kaya sang Ibu tiri ini juga paling gak suka sama makanan yang berjatuhan. Ia ingin kedua anak angkatnya makan dengan rapih layaknya orang dewasa. Padahal Min-Joon masih terbilang kecil ya.. Mungkin kelas 1 atau 2 SD. Hanya aku gak tau nih.. kenapa Min-Joon gak sekolah alias unschooling. Padahal kakaknya, mbak Da-Bin ini sekolah lo.. Dan jago banget nge-dance. Jadi pas ngebentuk girlgroup ala ala di sekolahnya, mbak Da-Bin kayak Yoona SNSD, perannya adalah center group. Means visual terbaik.

Karena kecerobohan Min-Joon berkali-kali, sang Ibu jadi marah besar dan berakhir dengan memukuli sang kaka, mbak Da-Bin sampai babak belur. Sang adik ketakutan parah dan hanya bisa ngumpet di tempat tidurnya.

Keesokan harinya, kedua kakak beradik ini memberanikan diri melapor ke Komnas Perlindungan anak yang ada di kota mereka. Salut yaa.. meski bukan di pusat kota, tapi lembaga sosial ini ada di sekeliling lingkungan tempat tinggal. Sehingga PNS para dinas sosial ini bisa bekerja membantu masyarakat.

Karakter Lee Dong-Hwi Sebagai Pengacara Jung-Yeob

Jung-Yeob adalah seorang yang memiliki latar belakang hukum. Dan sampai beberapa waktu, ia nganggur alias jobless. Karena itu, ia tinggal di rumah kakak perempuannya di sebuah kota kecil, kota yang sama dengan Da-Bin dan Min-Joon juga.

Karena si Jung-Yeob ini suka nyebelin, kek kalo lagi sarapan, doi masih molor di kamar. Semua berangkat kerja, doi masih molooorr di kamar. Karena aktivitasnya yang luntang-luntung inilah, si kakak perempuannya KZL dan suka menuntut Jung-Yeob untuk kerja apapun.

**scene ini lucu banget siih.. Gimana hubungan kakak-adek tuh suka main keplak-keplakan, tapi sebenernya saling sayang.

Review Sinopsis My First Client Korean Movie
Lee Dong-Hwi Sebagai Pengacara Jung-Yeob

Setelah itu Jung-Yeob bekerja di dinas sosial Komnas Perlindungan anak di kota mereka dan disinilah berkenalan dengan Da-Bin dan Min-Joon. Kedua anak ini datang dan melapor bahwa ia telah disiksa oleh Ibu tiri mereka. Buktinya pun ada, beberapa bagian di tubuh Da-Bin tampak memar dan bibir juga bengkak, berdarah.

Apa yang dilakukan komnas perlindungan anak setelahnya?
Mereka mengunjungi rumah Da-Bin dan mewawancarai Ibu Da-Bin ((kaya kroscek sama laporan Da-Bin) dan udah pastilaah.. si Ibu tiri menolak dibilang nyiksa. Ia bilang kalau Da-Bin ini abis jatuh, dll ((banyak alesan!!))

Nasib Anak-anak Korban Kekerasan Orangtua

Orang dewasa yang baik adalah ketika semua orang dewasa mengatakan “Ya, kamu bersalah”.
Namun hanya satu orang yang mengatakan,”Kalian tidak bersalah”.

Quote Film My First Client

Baik Da-Bin maupun Min-Joon langsung jatuh cinta (dalam arti bukan cinta antara pasangan yaa.. tapi cinta karena merasa ada yang memahami keadaan mereka) sama Jung-Yeob. Karena di saat mereka melaporkan kejahatan sang Ibu tiri, judgement dari pihak dinas sosial sampai kepolisian adalah “Anak zaman sekarang gak tau terima kasih, malah ngelaporin orangtua ke polisi.”

ending explanation My First Client Korean Movie
Outfit ibu tiri pas kerja, walau gak diceritain kerja dimana sih..

Laporan mereka dianggap fake.
Dan akhirnya penanganannya juga gak sungguh-sungguh.

Sampai akhirnya Da-Bin dan Min-Joon setiap hari ke kantor dinas sosial hanya untuk ketemu Jung-Yeob yang mereka anggap baik (karena memihak mereka). Jung-Yeob bukannya seneng dikintilin 2 bocah.. Apalagi si Min Joon tuh suka rese.. Namanya juga anak-anak sih ya.. Suka minta rewel ini dan itu. Hingga akhirnya Jung-Yeob KZL dan ngasih Min Joon uang sebesar 50.000 won.

Kamu gak usah nunggu ahjussi lagi yaa..
Ini ada uang, boleh kamu pakai buat beli makanan kesukaan kalian
.”

Dan berakhirlah hubungan Jung-Yeob dengan 2 bocil ini..

Kemanakah mereka mengadu kalau-kalau sang Ibu memukuli mereka lagi?
Akankah kedua bocah ini selamat?

Kesan Nonton Film My First Client (2019)

Alur film My First Client ini terbilang lamban ya.. Tapi setiap scene yang bagaikan drama ini seolah menunjukkan kepada penonton psikologis seorang anak yang besar tanpa sosok orangtua yang lengkap dan kasih sayang. Rasanya hampa sekali..

Apalagi liat ekspresi Da -Bin sama adiknya.
Sayang sih.. tapi gak bisa all out gitu.. Berasa ada yang ditahan, kayak punya beban berat sebagai “kakak”. Ia juga pengen merasakan seperti anak lain seusianya. Belajar, berteman, bermain sampai menari dan bernyanyi, hal yang ia paling sukai. Tapi gak bisaaa..

**aktingnya bagus banget sih..

Sinopsis ending My First Client Korean Movie
Da-Bin, Min Joon dan Jung-Yeob

Bagaimana Ending Film My First Client?

Mau di spill endingnya gak nih? hehhe, endingnya menyedihkan sih..
Sekali lagi ya.. Apa yang kita lakukan tuh gakkan bisa terulang lagi. Kaya pernah menyakiti anak, berkata kasar dan hal-hal semacam meluapkan emosi tuh enak banget, awalnya. Tapi kalau uda “terlanjur”, orangtua juga kudu terima konsekuensinya.

Review Sinopsis ending My First Client Korean Movie
Ending My First Client

Akhirnya Min-Joon meninggal.
Dan yang disuruh tanggungjawab atas kematian adiknya adalah sang kakak, Da-Bin. Saat dilakukan pemeriksaan, Da-Bin dipaksa mengaku telah memukuli adiknya karena ia nakal dan gak mau nurut. Sedangkan pelaku sebenarnya, tentunya sang Ibu tiri, yang merasakan KZL sampe ubun-ubun sama Min-joon yang mempertahankan uang 50.000 won-nya karena ia masih berharap bisa makan bareng sama Jung-Yeob ahjussi yang ia sayangi.

Sedih banget gak sih?!

Trailer Film Korea My First Client (2019)

Cast Film My First Client : Lee Dong-Hwi, Yoo-Sun, Choi Myung-Bin

Yang bikin sedih berikutnya adalah film Korea My First Client ini diangkat dari kisah nyata. Memang potret sesungguhnya kehidupan keluarga di Korea dengan tingkat penghasilan menengah ke bawah.

Betapa kasus kekerasan dalam rumah tangga ini memang gak jauh-jauh dari kondisi ekonomi. Dan semoga kita semua dijauhkan dari keburukan, dijaga dalam bersikap terhadap pasangan dan anak juga menjadi orang dewasa yang bijak. Karena kondisi seperti ini menurutku gak mungkin banget gak diketahui tetangga.

Yang ada, seperti salah satu scene film My First Client, tetangga pada pura-pura gak tau dan mendingan gak mencampuri urusan orang lain. Tapi kalau sampai memakan korban, semua orang sibuk menghakimi.

Baca juga:
Drama The Law Cafe (2022)

Please, semoga kita lebih perhatian. Paling engga, sama lingkungan di sekitar kita ya..
Semoga dari tontonan bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

Selamat Menonton.

즐거운 하루 보내세요~
Have a nice day.

With love,

logo lendyagassi
Spread the love

48 pemikiran pada “My First Client, Kisah Nyata Kekerasan Pada Anak di Korea”

  1. Racun lagi racun lagi dari Mbak Lend, huaaaaa. Eh bentar, kalau ikan asin pake sambel sama nasi anget aku juga mau donk, Mbak Lend *paan sih, wuakakak

    Helloooow endingnya kok gitu ya? Kenapa si kakak yang bersalah, *sambil mikir. Gimana ceritanye cobe? Ish gemes pengin nonton kan jadinye (lah nape malah jadi bahasa betawi gini jadinye)

    Balas
  2. Aduuuh…dispill endingnya…trus engga berani nonton aku. Nonton drakor tuh aku takut nangis…wkwk…
    Ada temenku yang hobi drakor, karena kalau nangis, dia merasa lega sesudahnya…
    Emang ya dimana-mana ada KDRT, apalagi kalau ada peran ibu tiri. Kasihan ibu tiri yang baik jadi dicurigai…

    Balas
  3. Teh, maafken ya..maaf gitu saya malah fokus sama kata-kata ibu tiri makan teri sangking ga bisa makan enak. Lah saya kan hobby makan ikan teri wkwkkw. Btw baca review ini, aku sedih..apalagi kisah nyata ya idenya, bikin inget film Ari Anggara hiks

    Balas
  4. Kdrama dan film-film Korea akhir-akhir cukup sering menyoroti tentang kekerasan dalam berbagai sisi ya. Apa mereka memang sengaja berniat mengangkat case ini biar semakin banyak yang aware? Btw, Kak Lendy, aku penasaran, kamu ini kapan sih nontonnya? Aku lho masih baru aja mulai nonton First Responder, Kak Lendy udah pindah nonton dan review yang lain lagi. Keren banget

    Balas
  5. ternyata yang namanya Ibu tiri tuh sama aja ya dimana-mana, banyakan kayak gitu ya, makan teri *eehh makan ati!
    sedih banget sih ya saat anak-anak melapor pada komnas perlindungan tapi malah dianggap laporan fake, lebih sedih lagi anak yang tak bersalah dipaksa untuk mengakui kesalahan orang lain, hikks 🙁
    gemesss dan KZL juga nih tapi penasaran mau lihat langsung juga jalan ceritanya

    Balas
  6. Ini mirip cerita dari Indonesia jaman tahun 90 an. Ari Hanggara kalo gak salah. Perceraian dan korbannya anak-anak bahkan sampai meninggal adalah hal yang sangat sangat sangat menyedihkan.

    Balas
  7. Film-film kayak gini tuh perlu banget ditonton sama orang Indonesia. Banyak penggemar Korea yang menyangka Korea itu kayak dunia dream land gegara nonton drakor genre tertentu aja. Kayak temen-temen kursusku sampai tergila-gila yang di luar nalar tiap ada orang Korea. Udah kayak sasaeng gituuu. Wkwkwkw. Padahal ya semua manusia itu sama saja. Ada yang baik dan buruk. Film juga ada yang realita dan hanya fantasi semata.

    Balas
  8. Waduh, sad ending ya. Bacanya sambil ngebayangin Da-Bin yang akhirnya sebatang kara. Saya masih tipe penonton yang suka dengan happy ending. Hihi

    Balas
  9. Saya sudah nonton film ini mba Lendy dan nangis kejer, gemes banget lihat perlakuan dan kekerasan yang dilakukan ibu tirinya. Ternyata ini diambil dari kisah nyata ya, saya baru tahu. Rekomended untuk ditonton sih menurut saya mba

    Balas
    • Eh sebagus itu kah, Mbak Mei? Aku kayaknya bakal menyusul nonton juga nih. Cuma mesti menguatkan hati dulu. Klo ending yang sad akhir-akhir ini suka kuhindari euy, tapi klo bagus ya sayang juga kalo nggak nonton.

      Balas
  10. Waduh sad ending ya, aku ini si paling skip untuk sekarang-sekarang ini nonton yang sad ending soalnya udah terlalu banyak nonton yang sad ending tahun ini, makanya suka was-was kalau nonton terutama drakor yang awalnya bahagia terus jadi sad atau dark di akhir episode. Tapi suka dengan review ceritanya, tanpa disadari perilaku orangtua kadang diadaptasi anak tanpa tahu kalau perilaku itu salah karena memang jangkauan pemikiran anak sangat terbatas.

    Balas
  11. Orang sekarang pada ga mau ikut campur urusan orang. Tapi pas ada anak disiksa, tetangga pada cuek. Padahal mereka bisa setidaknya melapor ke RT kan ya. Jangan tinggal diam. Anak-anak seringnya ga punya kekuatan.

    Balas
  12. Tidak cuma di Korea, Len. Di Indonesia pun kehidupan keluarga menengah ke bawah memang ada juga yang carut marut gitu. Anak-anak jadi korban hasil pengasuhan orangtua yang kurang bertanggung jawab. Kasih sayang ibaratnya jadi tak ada untuk sang anak. Miris yaa…

    Balas
  13. Yang aku suka kalau Korea membuat film atau drama tuh, para aktor dan aktrisnya bener2 all out memerankan karakter apapun. Makanya sering ikutan nangis kalau ngelihat cerita yang sad kayak gini apalagi ini based on the true story. Well, gak bisa disangkal sih kalau cerita kayak gini tuh relate ama kehidupan. Banyak kasusnya

    Balas
  14. aah, kok akhirnya sad ending sihh. huhu, walopun banyak lesson learnednya aku memilih tuk ga nonton drakor tema sedih kayak begini, apalagi dari true story hiks. aku nonton drakor pure buat cari hiburan biar bisa ketawa-ketiwi. btw ngomongin ikan teri, aku juga penggemar ikan teri. dimakan pake nasi anget plus sambal. maknyus itu haha.

    Balas
  15. Astaga kesel banget baca kisahnya, dunia g bercanda ya soal beginian meski ak sendiri alhamdulillah ibu tirinya baik banget tapi emang sih tetep lebih baik ibu kandung

    Balas
  16. Kirain hanya di Indonesia saja petugas keadilan bisa dibohongi ibu tiri ternyata di Korea juga ada kejadian seperti itu ya.
    Hehehe meski cuma dalam film, tapi kalau based on true story kayanya dimanapun emang selalu ada permainan hukum bisa dibeli ya

    Balas
  17. Lewat tayangan mau itu drakor ataupun film jadi tahu ya bagaimana kurang lebihnya keadaan di sana. Semoga sih dalam dunia nyata gak ada lagi kejadian seperti yang menimpa Da-bin

    Balas
  18. Sedih banget akhirnya Min Joon pergi hanya karena dia segitunya pengen ketemu lagi sama Jung Yeob. Patah hati banget rasanya waktu aku sampai di part akhir artikel.

    Ngeri memang kalau urusan ekonomi nggak terpenuhi. Efeknya bisa ke mental juga seperti si ibu tiri.

    Balas
  19. Kok endingnya sedih, ya. Duh, kasihan kakanya malah disalahkan, pantesan ya image Ibu Tiri masih agak menakutkan sampai sekarang karena ya itu dia ke anak sendiri saja kita kadang kesal. Apalagi bukan anak kandung. Padahal mau anak kandung atau bukan tetap harus dilindungi, ya.

    Balas
  20. Yang jadi ibu tirinya itu sama enggak sih Teh sama yang jadi So Ra di drama Eve?
    Aku jadi penasaran ama filmnya, itu bapaknya gimana anaknya disiksa sampai ada yang meninggal?

    Balas
  21. huhu sedih banget pasti kalau kisah tentang anak dan ibu gini 🙁 akupun sebetulnya gak suka kalau rumah kotor dan berantakn hihi,, tapi ya gimana, namanya anak-anak ya, masih belajar, jadi kudu belajar bersama saling mengerti, hihi jadi curhat 😀

    Balas
  22. Kalo film ttg kekerasan, terhadap anak atau siapapun, aku pilih skip dan mending baca spoiler. Aku ga pernah masalah dengan spoiler. Krn dari situ aku tau apa film dan drama ini bisa aku tonton atau ga. Kalo udah sad ending atau gantung, aku milih ga nonton, demi kebaikan emosiku sendiri 🤣.

    Apalagi kalo ttg kdrt ke anak gini. Pelakunya lepas pula. Itu bisa panas kali kepala ngeliatnya 😭. Sudahlaah, mending baca review mba lendy aja, udah cukup ❤️

    Balas
  23. Aku baru tau film ini, kayanya masuk dalam genre melodrama ya. Keliatan drama tahun di bawah 2020 an gitu. Aku liat dari gambar, ekspresi anak ceweknya cukup menjanjikan dan ternyata ending nya udah keliatan sih sebenernya menurutku. Cuma jagonya Korea tuh walau sebenarnya kita udah paham ending bakal gimnaa, tetep pengen lanjut karena penasaran hahahaha

    Balas

Tinggalkan komentar