Site icon Review Sinopsis dan Ulasan Ending Drakor dan Film Korea Terbaru

Raja Sejong dan Sejarah Hangeul Sebagai Alfabet Korea

Mengenal sejarah hangeul dan Raja Sejong yang menciptakannya

Mengenal Raja Sejong dan Sejarah Hangeul Alfabet Korea – Annyeong haseyo, sahabat lendyagassi.

Jatuh cinta dengan segala jenis karya seni Korea Selatan, dari mulai Kdrama, Kmusic, Kbeauty sampai Kfood sudah bisa menjadi alasan yang kuat untuk belajar bahasa dan membaca huruf aksara Korea yang dikenal dengan nama “hangeul”.

Sebelumnya, kita belajar sejarah dulu yuk..

Siapa yang menciptakan aksara hangeul dan terinspirasi dari manakah huruf-huruf yang berbentuk kotak-kotak ini?
Apakah sahabat lendyagassi juga pernah menonton drama yang ada kaitannya dengan sang Raja yang menciptakan hangeul ini?

Simak ulasan mengenai sejarah hengeul sebagai alfabet di Korea berikut ini. Let’s get it~

Sejarah Hangeul Sebagai Alfabet Korea

Alfabet (sistem penulisan) Korea yang bernama hangeul adalah alfabet yang dianggap sebagai salah satu yang paling efisien di dunia. Hangeul diciptakan di masa pemerintahan Raja Sejong dari Dinasti Joseon (1392-1910). Yang itu berarti, sebelum pemerintahan Raja Sejong, rakyat Korea masih menggunakan huruf aksara China untuk berkomunikasi.

Mengenal Profil Raja Sejong yang Cinta Ilmu

Raja Sejong yang memerintah dari 1418-1450 sering disebut sebagai pencipta hangeul. Ia adalah raja dengan pendidikan yang tinggi dan sarjana yang cerdas, tekun serta memiliki pengetahuan kuat dalam semua bidang studi. Di sela-sela kesibukannya sebagai raja, ia menggunakan waktu luangnya untuk membaca dan bermeditasi.

Patung Raja Sejong yang terletak di depan istana Gyeongbokgung, Gwanghwamun Square

Sejong adalah raja yang sangat ulet dan tidak mau menyerah memperjuangkan apa yang dianggapnya benar. Pemerintahannya berlandaskan pada cinta untuk rakyat dimana suara rakyat jelata didengarkan dan kesejahteraan mereka diperhatikan.

Di masa kepemerintahan Raja Sejong sebuah lembaga penelitian akademis bernama jiphyeonjeon yang didirikan di istana. Sarjana terkemuka dari berbagai bidang ilmu dikumpulkan di jiphyeonjeon untuk berdiskusi dan menulis buku-buku. Raja Sejong senang menantang para sarjana tersebut untuk menemukan hal-hal baru, atau melibatkan mereka dalam proyek-proyek ilmiah.

Salah satu sarjananya yang bernama Jeong Inji menulis Goryeosa, catatan sejarah seluruh dinasti Goryeo. Sarjana-sarjana lainnya diantaranya menemukan jam, alat musik, perhitungan matematika, pengukur hujan. Juga alat cetak fleksibel yang bisa digeser-geser sehingga memudahkan mencetak berbagai dokumen atau buku.

Penciptaan Hangeul

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sebelum adanya hangeul orang-orang terpelajar Korea menggunakan alfabet Cina yang bagi raja Sejong mempunyai beberapa kekurangan. Karena berasal dari Cina, alfabet tersebut tidak bisa sepenuhnya mengungkapkan kata-kata dan makna dari pemikiran dan bahasa lisan Korea.

Huruf-hurufnya yang rumit pun terlalu sulit bagi rakyat jelata sehingga mereka tidak dapat membaca dan menulis. Sehingga rakyat kesulitan menyampaikan keluhan mereka secara tertulis, hanya menggunakan komunikasi lisan yang bisa saja isinya seiring waktu terlupakan detailnya.

Rakyat juga tidak bisa mencatat pengetahuan pertanian yang didapat dari pengalaman bertahun-tahun. Raja Sejong pun memutuskan membuat alfabet untuk orang Korea yang mudah dipelajari sehingga bisa digunakan oleh rakyat luas.

Lalu terciptalah hunminjeongeum dokumen yang berisi satu set alfabet baru yang dibuat oleh Raja Sejong. Alfabet baru tersebut awalnya disebut sebagai hunminjeongeum juga. Namun kemudian disebut menjadi hangeul di Korea Selatan dan joseongeul di Korea Utara.

Ada yang mengatakan bahwa Raja Sejong adalah pencipta hangeul. Namun ada juga yang mengatakan Raja Sejong hanya mengarahkan, yang menyusun hangeul adalah para sarjana di jiphyeonjeon.

Hunminjeongeum, dokumen yang berisi satu set alfabet baru buatan Raja Sejong dan sarjana di jiphyeonjeon

Manapun yang benar, maka sejarah akan selalu mencatat kebaikan dan ketulusan cinta Raja Sejong terhadap rakyatnya dan dedikasi tinggi untuk ilmu yang telah dimilikinya.

Hangeul memang terinspirasi dari alfabet Cina, namun lebih sederhana. Untuk membaca aksara Cina simbol visual
harus diasosiasikan dengan sebuah kata. Sementara dalam hangeul bunyi diasosiasikan dengan sebuah
kata.

Pada kata pengantar hunminjeongeum raja Sejong menyatakan,

“Karena berasal dari luar negeri, aksara Cina tidak mampu menangkap makna khas Korea. Oleh karena itu, banyak orang awam tidak memiliki cara untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka. Dari simpati saya untuk kesulitan mereka, saya telah menemukan satu set 28 huruf. Huruf-hurufnya sangat mudah dipelajari, dan saya sangat berharap bahwa huruf-huruf itu dapat meningkatkan kualitas hidup semua orang.”

Kutipan Raja Sejong

Hangeul dan Kontroversinya

Saat ini hangeul hanya menggunakan 24 huruf dari hunminjeongeum. Suku kata dibagi menjadi tiga bagian yaitu chooseong (konsonan awal), jungseong (vokal puncak), dan jongseong (konsonan akhir). Jongseong merupakan pengulangan dari chooseong.

Hangeul yang hanya memiliki 14 konsonan dan 10 vokal mampu mengekspresikan banyak suara. Cukup mudah untuk menyuarakan kata-kata asing menggunakan hangeul. Karena jumlah huruf yang sedikir dan kesederhanaannya hangeul sangat mudah dipelajari oleh anak-anak sekalipun dan oleh orang asing.

(source : kapanlagi) hunminjeongeum, hangeul pertama

Namun kemudahan tersebut pernah dijadikan alasan oleh sebagian sarjana Joseon untuk melarang penggunaan hangeul. Mereka mengejeknya sebagai achimgeul (huruf pagi) atau amgeul (huruf wanita).

Achimgeul karena hangeul bisa dipelajari dalam satu pagi. Amgeul karena wanita yang tidak berpendidikan bisa mempelajarinya dengan mudah.

Sebagian sarjana itu yang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari alfabet Cina yang rumit seolah menganggap hangeul tak layak untuk dipelajari. Ditambah lagi bagi sebagian orang di masa Joseon membaca dan menulis hanya layak dipelajari oleh para sarjana.

Namun hangeul tetap bertahan dan menyebar di masyarakat hingga sekarang. Bisa dikatakan buta huruf hampir tidak ditemui di Korea. Bahkan orang asing pun bisa memahami hangeul setelah hanya sekitar satu atau dua jam belajar serius.

Drama atau Film Mengenai Dae Wang Sejong

Kisah raja Sejong menciptakan hangeul ini pernah diangkat dalam sebuah drama sepanjang 86 episode berjudul “Dae Wang Sejong” (Raja Yang Agung Sejong). Menceritakan Chung Nyeong seorang pangeran ketiga yang posisinya jauh dari pewarisan tahta.

Penggambaran Raja Sejong

Chung Nyeong kecil tinggal di sebuah rumah di luar istana sehingga ia mengalami langsung kehidupan rakyat jelata sampai ia menjadi seorang pemuda. Saat naik tahta namanya menjadi Sejong dan kemudian ia menciptakan hangeul. Raja Sejong juga menjadi inspirasi beberapa film lain seperti “The King’s Letters” yang juga menceritakan usahanya menciptakan hangeul.

“Forbidden Dream” yang menceritakan usaha Raja Sejong untuk meningkatkan kemakmuran dan kekuatan militer kerajaan melalui astronomi, dia dibantu oleh sarjana bernama Jang Yeong Sil. Dan ada juga film komedi “I Am the King” menceritakan tiga bulan sebelum Chung Nyeong naik tahta menjadi Raja Sejong. Yang kemudian ia kabur karena tidak mau menjadi raja. Ia ingin hidup bebas tanpa stres terkubur oleh buku-buku.

Lalu ada “King Sejong the Great” tentang Raja Sejong yang merombak Joseon. Diceritakan juga dia menciptakan alfabet baru dan menerbitkan banyak buku tentang pertanian, seni, obat-obatan, dan adat istiadat.

Bagaimana sahabat lendyagassi?
Semakin mengenal dengan salah satu Raja Joseon yang berpengaruh dan mampu mengangkat Korea dari kegelapan?

Kira-kira kalau di Indonesia, siapa ya..tokoh yang serupa dengan the Great King Sejong ini?
Coba drop di kolom komentar…

즐거운 하루 보내세요~
Have a nice day.

With love,

Referensi:
Guide To Korean Culture, Korean Culture and Information Service Ministry of Culture, Sports and Tourism.
https://en.wikipedia.org/wiki/Hunminjeongeum
https://www.imdb.com/title/tt3375978/plotsummary?ref_=tt_ov_pl

Culture and Customs of Korea, Donald N Clark.

Terimakasih kepada kak Purwanto, karena tulisan ini adalah Guest post dari kak Purwanto, penyuka aktor Ma Dong Seok terutama ketika menjadi polisi atau gangster. Ingin mengenal dan mengetahui lebih banyak mengenai kak Purwanto, bisa mengunjungi website Fanicat.com.

Spread the love
Exit mobile version