No Mercy, Hanya Film Exploitasi Perempuan!

Review Sinopsis Film No Mercy (2019) – Annyeong haseyo, sahabat lendyagassi.

Memang kalau ngobrolin masalah film dengan nada yang serius ini akan jadi begini deh.. Aku jadi resah saat nonton Film yang berjudul No Mercy yang diperankan oleh aktris cantik (dan kocak, kalau di sosial media) – Lee Si-Young. Tapi jangan salah, Lee Si-Young ini adalah seorang mantan boxer yang beralih ke dunia seni peran, karena memang wajahnya yang cantik.

Kalau menyebut Lee Si-Young, pasti gak lupa sama perannya saat di drama Sweet Home bareng mas Song Kang dan mas Lee Do Hyun kan, chingu. Di sini doi bener-bener totalitas banget aktingnya dengan memperlihatkan otot yang ia miliki di tubuhnya. Bagaimana dengan di Film No Mercy?

Baca juga:
Karakter Pemain Drama Sweet Home (2020)

Agaknya di Film No Mercy ini didramatisir dengan segala macam kesadisan yang sekiranya bisa dilakukan dari sisi perempuan yang selalu dianggap kaum lemah. Sehingga penggambaran setiap adegannya adalah imajinasi liar dari cuplikan scene yang ditampakkan. Aku bahas dulu ya.. Film No Mercy ini film yang tidak memaafkan siapa, oleh siapa.. Let’s get it!

Film Korea No Mercy (2019)

No Mercy

Profil Film

Judul : No Mercy/ Older Sister
(Eonni/ 언니)

Director : Im Kyung-Taek
Penulis : Kim Min, Im Kyung-Taek

Pemeran Utama Film No Mercy (2019) :

Lee Si-Young sebagai Park In-Ae
Park Se-Wan sebagai Park Eun-Hye
Lee Joon-Hyuk sebagai Han Jung-Woo

Pemeran Pendukung Film No Mercy (2019) :

Choi Jin-Ho sebagai Park Young-Choon
Lee Hyeong-Cheol sebagai Ha Sang-Man
Kim Won-Hae sebagai CEO Jung

Genre : Action, Thriller, Drama
Release Date : January 1, 2019
Runtime : 91 minutes

Rating: 2/5

Sinopsis No Mercy

Awalnya Film No Mercy ini menunjukkan hubungan yang hangat antara kakak dan adik. Sang kakak yang baru keluar dari penjara pulang ke rumah dan disambut dengan adiknya yang memiliki keterbelakangan mental. Meski sang adik memiliki keterbelakangan mental, ia mampu beradaptasi di lingkungan sekolah dengan baik, sehingga memiliki kehidupan sosial layaknya anak normal lainnya.

Baca juga:
Drama hubungan kaka beradik, Little Women (2022)

Dan saat kakak beradik yang bernama Park In-Ae (Lee Si-Young) dan Park Eun-Hye (Park Se-Wan) saling mengobati kerinduan dengan mengobrol sebelum tidur, sang adik pun mengutarakan kecintaannya pada sang kakak yang selalu melindungi dirinya hingga ia berkata “Bolehkah aku sehariii aja gak masuk sekolah besok?”

Dan dengan tegas sang kakak mengatakan bahwa ia tidak akan kemana-mana, sehingga Eun-Hye gak perlu khawatir. Ia bisa berangkat sekolah dan sepulang sekolah, Eun-Hye akan menemukan kakaknya ada di rumah.

Saking sayangnya sama sang kakak, Eun-Hye sudah menyiapkan hadiah kecil menyambut kebebasan sang kakak dari penjara yakni gaun dan sepatu berwarna merah yang tampak mewah. Dari mana Eun-Hye mendapatkan uang untuk membeli gaun dan sepatu mahal tersebut?

Kesulitan Eun-Hye yang Tak Diutarakan

Ya, sang adik yang bernama Eun-Hye ini gak hanya kesulitan karena dirundung teman-teman satu kelasnya yang merasa terganggu dengan Eun-Hye yang mereka bilang “berbeda”. Bahkan Eun-Hye kerap dijadikan umpan kepada oom-oom mesum yang hendak “menerkam”nya dan nanti ditolongin oleh geng perundung ini.

Harapannya, dengan mengungkap identitas para oom-oom mesum ini, maka si anak muda yang menyelamatkan dapat duit sogokan agar gak dilaporkan ke polisi. Jadi mereka memanfaatkan area pub dan karaoke gitu deh..

Namun pada suatu hari, Eun-Hye ketahuan mau memberi kode untuk diselamatkan sehingga ia mendapatkan kekerasan secara fisik dan pada kahirnya ia diculik oleh sang oom-oom ini dan dioper ke semacam penadah cewek-cewek untuk dijadikan bisnis pr*stitusi.

Bagaimana nasib Eun-Hye selanjutnya?
Akankah ia berhasil menyelamatkan diri dari cengkeraman orang-orang jahat yang memanfaatkan kelemahannya?

Sang Kakak Beraksi Untuk Adik

Review ending Film No Mercy
Kak Park In-Ae yang mencari adiknya

Park In-Ae, sang kakak yang menunggu di rumah mulai cemas, karena sampai malam tiba, sang adik belum pulang juga dan gak ada kabar sama sekali.

**anehnya yaa.. ini film 2019, tapi masih pakai telp rumah. Apa bener di Korea masi ada yang pasang telp rumah?
Rada gak masuk akal dan itu HP yang digunakan Park In-Ae masih jadul pissaan.. Kek mereka hidup di tahun awal 2000an gitu.

Sang kakak pun gak tinggal diam. Ia segera menelusuri setiap tempat yang mungkin didatangi sang adik sampai menanyai semua teman yang mungkin mengajak adiknya ke suatu tempat. Dan yak, bener aja.. Setelah ditelusuri, sang kakak menemukan titik cerahnya hingga menemukan fakta mencengangkan yang gak mungkin bisa seorang kakak tanggung, saking mirisnya.

Kenyataan apakah itu?

Kesan Nonton Film No Mercy (2019)

Sejujurnya, aku juga merasakan sakit hati yang luar biasa. Film ini seperti menampakkan sisi-sisi wanita yang lemah sehingga mudah saja diekspoloitasi. Banyak adegan yang sangat “film” sekali. Jadi kaya gak alami dan ending No Mercy pun dibuat seolah-oleh, “Oh, perjuangan ini sudah selesai and we have to happily ever after.”

Sinopsis ending Film No Mercy
Lee Si-Young, Film No Mercy (2019)

Yang agak prik lainnya adalah si kakak ini selalu gercep kalo gebukin orang. Kaya yang gak dipikirin dulu kalo itu salah atau engga. Ya, kalo dari sisi penonton, kita bisa tau fakta sebenarnya yaa.. Tapi kalau dari sisi sang pemeran film ini kan kaya yang dia baru tau dari info-info aja yaa.. Bagaikan cenayang, dia kaya bisa reka adegan yang dialami adiknya. Sehingga tanpa babibu, langsung cekek, gebuk, tabok (pake palu), haduuh… haduuhh!!

Emang gak se-gore Project Wolf Hunting sih..
Tapi ini menurutku uda beda konteks karena pelakunya adalah perempuan, pake GAUN MERAH.

Baca juga:
Film paling gore yang pernah aku tonton, The Project Wolf Hunting (2022) – Seo In Guk, Jung So Min

Ya, disepanjang cerita masuk akal gak sih, berantem pake gaun terus?
HUhu.. aku agak gak nyaman terutama pas scene Lee Si-Young mengunci saat berantem sama si bapak yang paling jahat di ending cerita. Owh, Please.. this isn’t a good scene!

Lesson Learn Film No Mercy (2019)

Kalo nonton film thriller action tuh bikin aku jadi skeptis sama dunia zaman sekarang yang penuh tipu muslihat. Jangankan orang asing yang manipulatif ya.. Orang deket aja kadang bisa banget bikin seseorang percaya dengan mudahnya dan memanfaatkan orang lain.

Sorry to say,
Jadi orang memang kudu waspada banget. Bukan berarti curigaan yaa.. Tapi curiga itu sometimes emang perlu sih.. Gimana siih? Hhaaha, pokoknya baik dan buruk dengan orang tuh sewajarnya.

Ending explanation Film No Mercy
Ending Film No Mercy, 2019

Dan kaya kak In-Ae yang khawatir akan adiknya, ini wajar banget!
Jadi kalau ada anggota keluarga yang mulai menunjukkan gelagat gak nyaman, mereka biasanya kasih clue dengan permintaan yang gak wajar. Jadi, lebih baik setiap permintaan anak atau orang terdekat kita diselidiki dulu, “Beban apa yang sedang mereka tanggung?” Jangan-jangan ada yang mengganggunya dan berbuat di luar batas.

Mengingat anak remaja sekarang memiliki kecenderungan berbuat nekat untuk dapetin uang. Jadi, perhatikan sama siapa anak atau saudara perempuan kita bergaul. Circle mereka sehat atau toxic?

Trailer Film No Mercy (2019)

Cast Film No Mercy: Lee Si-Young, Park Se-Wan, Lee Joon-Hyuk

Bagi yang lemah sama film mengenai kekerasan pada anak remaja, khususnya.. saranku jangan nonton film No Mercy. Liat cuplikannya aja uda serem banget kan yaa..

Kenapa aku nonton?
Karena sebenernya aku suka kajian mengenai film Korea. Kaya ide-ide mereka, dialog dan semuanya yang terjadi itulah yang diangkat dari kehidupan asli di Korea dan mungkin aja di sekitar kita, agar kita waspada.

Oh iya, bagi yang uda nonton Film 6/45 yang kocak banget, nah.. Si cewek adiknya In-Ae yang memiliki keterbelakangan mental ini juga main di 6/45 dengan nuansa yang berbeda dan lebih menyegarkan. Tapi, kalau lihat akting Park Se-Wan ini, pas jadi autis juga keren banget!

Aselik, nangis pas liat penderitaannya.

Semoga kita semua bisa bijak mengambil pelajaran dari semua tontonan ya..

Selamat Menonton.

즐거운 하루 보내세요~
Have a nice day.

With love,

logo lendyagassi
Spread the love

63 pemikiran pada “No Mercy, Hanya Film Exploitasi Perempuan!”

  1. Film no Mercy ini bagus untuk ditonton karena mengandung pesan moral yang kuat, bahwa perundungan atau apapun bentuknya baik lintas gender itu dilarang. Seperti perempuan harus disayangi dan dijaga harkat dan martabatnya. Bukankah begitu teman2?

    Balas
    • Perempuan dengan segala kisahnya. Kalau disebut perundungan sih bisa saja tapi ini kalau menurut saya lebih ke budaya patriarki.
      Btw kalau nonton drama semacam ini, saya kok merasa kehidupan di Korsel sangat keras ya.

      Balas
  2. Lee Si-Young ? ……. saya sukak!

    sesudah boys over flower, ssaya nonton akting nya di Look out yang juga berkisah tentang keadilan

    namun yang ini untuk anaknya

    sesudah itu drama Risky Romance yang sayangnya gak sebagus Lookout

    Balas
  3. Saya de-javu nih… Sepertinya saya sudah nonton film No Mercy ini, tapi kok lupa endingnya gimana. Mbak Lendy harus tanggung jawab nih…
    Weekend lah insyaallah aku tonton lagi bareng keluarga. MAkasih Mbak Lendy…

    Balas
  4. Aku agak takut kalau film isinya banyak adegan pukul2an walaupun adegan tersebut ada karena kakaknya belain adiknya soalnya drakor kalou adegannya pukul2an cenderung sadis bngt

    Balas
  5. Jadi ikut hanyut tegang seperti genre filmnya nih baca review ini, mau aah nonton film thriller ini soalnya saya penyuka film thriller apalagi horor aihh sukaaaa banget

    Balas
  6. Jadi penasaran nonton film No Mercy.
    Mungkin kakaknya langsung bak buk gitu saat berusaha menemukan keberadaan adiknya karena di awal cerita dia keluar dari penjara, mungkinkah mantan ‘staf khuhus beladiri’ atau apalah yg ‘kejebak’ di penjara. Kalau pakai gaun yang sama sepajang film, berarti si kakak mencari adiknya hingga ketemu dalam hitungan hari yg sama kah?
    Biar terjawab, kudu nonton segera ini.

    Balas
  7. Kalau lihat Lee Si-Young itu ingetnya sama peran dia di BBF.
    Jadi mau lihat aktingnya di film ini.
    Walau ya agak serem sih genrenya, tapi penasaran apakah tetep imut² atau bagaimana hehe

    Balas
  8. Tapi aku tuh jadi berpikir.. apa org org jahat yg asli di dunia nyata itu sebenernya dapat ide karena dia menonton film film seperti ini film thriller maksudnya.. kan sineas tuh kreatif ya jadi kan adegan kriminal jadi kreatif idenya

    Balas
  9. Saya melihat dari sisi lain film ini, Mbak. Kok bisa-bisanya remaja berpikiran begitu, ya. Teman ceweknya diumpan, lalu nanti minta uang tutup mulut pada si Om. Apa di Korea seperti itu? hehehe.
    Kalau memang iya, film ini bagus karena menguak “sesuatu yang tidak biasa” dari kaum remaja. jadi bisa jadi perhatian banyak pihak. Tapi kalau ini idenya si produser atau tim film, harusnya tidak ditonjolkan. Bisa jadi ide para remaja lain.

    Balas
  10. Lg booming kebaya merah eh ini ada bergaun merah dengan genre action. Ehiya tapi bener loo kalau ada anggota keluarga yg tampak kalut emang baiknya diajak ngobrol biar gak kemudian bergelut atau berhubungan dg yg aneh2 kayak di film ini

    Balas
  11. Curiga boleh2 aja ya, teh. Apalagi kalau ketemu sama orang asing. Kan ga tahu orangnya beneran baik apa jahat ya, teh. Film yang kayak gini bikin gambaran negara korea jadi terasa realistis ya, karena jadi keliatan nasib2 perempuan di sana.

    Balas
  12. tercenung sendiri mba pas baca ini “**anehnya yaa.. ini film 2019, tapi masih pakai telp rumah. Apa bener di Korea masi ada yang pasang telp rumah?” jadi mikir juga mungkin bisa jadi iya untuk keperluan administrasi kayak di kantoran kan telepon kantor masih ada tuh. Btw menanggapi soal pakai gaun, mungkin bisa jadi pesan tersirat dari film ini adalah mau menjelaskan mengenai sisi feminim perempuan memang terlihat lembut namun mereka dengan kelembutannya bisa melakukan apa saja. Atau bahkan kita harus berhati-hati dengan penampilan seseorang, terlihat halus tapi ternyata bisa brutal mentalnya ketika mereka sudah terganggu.

    Balas
  13. Aku masih tetep belum bisa nonton film model begini. Masih deg-degan, pokok gak tahan, apalagi kalau yg terlalu realistis. hehe. Suka jadi parno sama sekitar. Kadang penasaran juga, tapi mending baca sinopsisnya. Minimal tahu inti ceritanya.

    Balas
  14. Hahaha… sama seperti yang kupikirkan. Banyak plot hole dalam film ini yang bikin aku malah jadi mikir selama nonton. Tapi di sisi lain, ya asyik juga sih lihat gayanya si Kakak yang segitunya sama adek. Jadi pengen punya kakak perempuan… hahaha. Btw, kalimat ini: “Mengingat anak remaja sekarang memiliki kecenderungan berbuat nekat untuk dapetin uang.” aku setuju agar kita di masa sekarang lebih aware dan lebih memberi perhatian pada remaja ya. Pergaulan zaman sekarang ampun-ampun eh

    Balas
  15. Duh baca reviewnya aja aku dah mencelos
    Membayangkan posisi korban yang tak berdaya gitu, dimanfaatkan oleh sekitarnya rasanya hatiku berontak. Padahal hanya film sih, tapi akunya geregetan

    Btw jadi ini film ya, habis sekali tonton dong
    Sip sip. Segera akan ku tonton

    Balas
  16. lihat poster filmnya yang bawa palu dan ada bau darah-darahnya begitu agak gimana gitu ya, mbak. Tapi dari cerita ini kan adiknya kena rundung terus akhirnya jadi korban om om mesum ini. Aku paling benci dengan perundungan

    Balas
  17. Hoo profesi dulunya tuh itu, keren bgt. Backgroundnya kayak si iko uwais ya cewe inii😁
    Fiuuh problema kehidupan dari masa ke masa, uang. Kisah2 keluarga gini bikin aku jg suka ternyata ini tuh film ya teh, nggak sampai 50 eps 😆 karena lg nongton drakor 2014 yg sampe 50 eps sama paksu, family life jg.

    Balas
  18. Aku nonton ini tapi gak sampai selesai, kyk udah males liat cewek cantik tarung pukul2 bawa godam wkwk. Ooo ternyata dulu dia mantan atlet yaa. Keren banget kalau main pilem genre2 gini cocok2 yaa.
    Ahaha itu hp jadulnya mungkin krn gkpunya uang banget kan ceritanya keluarganya kismin heuheu 😛

    Balas
  19. Aku pengen penasaran campur takut kalau nonton genre ini,karena sukanya yang hahahihi dan happy endingnya pasti hahaha :). Tapi wajib kusodorin ke suamiku ini,karena dia newbie dalam dunia per-Drakoran dan seneng ma genre action thriller begini :). Thx for sharingnya mbaa makasiii 🙂

    Balas
  20. aku nonton No Mercy ini pertengahan tahun 2021 dan sesuka itu sama film yg ada dendam2 kayak gini. Film yg sebenarnya dark dan cenderung gore, tapi kayaknya aku penyuka genre kayak gini, jadi mau rewatch deh mba Len.

    Balas
  21. Yang ini belum nonton tapi klo 6/45 udaaah yang dapat lotere itu kannn😂😂
    Duh ga kuat sepanjang film ngakak
    Rada2 milih klo mau nonton film korea aku mak, ga lamma nontonnya apalagi kisahnya rada2 sedih sadis dll tatutttt

    Balas
  22. Baru ini aku baca Kak Lendy ngga suka sama film yang udah ditonton. Tapi kayaknya, aku pun ngga akan nonton kalau genrenya kekerasan gini sih. Seperti My Name contohnya, itu aku ngga pengen nonton juga. Meski iya, di dunia ini ada banyak cerita kekerasan, tapi untuk sesuatu yang bisa aku pilih, aku memilih untuk melihat yang indah-indah dan lucu-lucu aja. Lemah akutu kaaak…huhu..

    Balas
  23. Kebanyakan dari film action yang kutonton, adegan kekerasannya udah sampai ke tingkat lanjut. Kadang miris juga ya, kayak gitu kok ya kutonton aja. Tapi di dunia nyata memang ada juga yang kayak gitu. Fakta tentang perempuan dan eksploitasi memang tak terhindarkan. ketika diangkat ceritanya menjadi film, kita yang nonton aja berasa miris. Gimana dengan yang benar2 mengalaminya yaa…

    Balas
  24. Sedih dengan kisah si adik tapi jadi kurang greget dengan tingkah si kakak yang main gebuk aja. Apa karena judulnya No Mercy jadi yaudah gebukin aja, Mana bawa Palu gede, heuheu
    However isu yang diangkat tentang wanita yg lemah menarik.

    Balas
  25. Saya sudah nonton film No Mercy ini, Mbak, sekitar setahun lalu kalau tak salah. Awalnya ngeliatnya gemes ya mbak karena sang adik mendapatkan perlakukan yg tidak senonoh. Tapi lama-lama seru ngeliat aksi si kakak yg membalaskan dendam untuk adik-adiknya. Keji banget sih org orang sekitar.

    Balas
  26. Berarti tidak begitu rekomended ya mbak film ini buat ditonton. Tapi aku malah penasaran pengen liat atraksi si kakak bergaun dan sepatu merah itu saat menyelamatkan adik. Hehe

    Balas
  27. Oalaaaah aku baru tahu yg main di 6/45 itu yg jadi adiknya di no mercy. Pantesan mukanya familier 🤣🤣🤣.

    Aku udh lama nonton film ini mba. Tapi iya sih kayak too good to be true. Seolah dia hebat bangetttt, terlalu mudah gitu loh. Jadi ga seru. Itulah kenapa aku LBH suka drama Korea drpd filmnya. Filmnya itu berkesan diburu2 aja alurnya.

    Kalo ttg masalah telp dan hp yg kliatan jadul, atau mungkin dibuat dengan alur awal THN 2000 kali Yaa. Aku jujur lupa sih, ini ceritanya ttg zaman skr atau awal2 2000an. Tapi iya sih agak jadul kalo diliat dari perlengkapan yg dipake. Walopun diterbitin 2019.

    Balas
  28. Saya juga masih pakai telpon rumah Mbak pas tahun segitu, trus nggak lama saya putus untuk meringankan tagihan internet triplenya saja. Tapi kalau bayar internet masih pakai nomor telpon rumahnya sih.
    Nah soal drama no mercy sendiri, sudah sering dengar judulnya dari kawan-kawan saya yang pencinta Korea, tapi belum tahu kalau ternyata seseru ini drakornya. Ntar pengen nonton juga.

    Balas
  29. saya kalo nonton drama/film yang banyak adegan kekerasannya sering merasa gak nyaman, apalagi yang dikerasi atau dibullying adalah orang yang lemah, duh makin gak kuat makanya sering skip adegannya. Dan membaca review film ini, kayaknya saya gak bakalan kuat nontonnya nih

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Helena Batalkan balasan