Thread of Lies : Pesan Terakhir dalam Gulungan Benang Wol

Film Korea Thread of Lies (2014) – Annyeong haseyo, sahabat lendyagassi.

Pasti sedih yaa..ketika tahu bahwa salah satu anggota keluarga yang kita sayangi meninggal dengan mendadak, bunuh diri misalnya. Rasanya jungkir balik dunia, terlebih lagi bagi seorang Ibu yang kehilangan buah hatinya karena hal ini. Pasti ada perasaan bersalah menyelimuti di sepanjang sisa hidupnya.

Apa yang membuat anakku berbuat begini?
Seputus asa apa hidupnya?

Nonton Film yang berjudul Thread of Lies yang dibintangi oleh banyak aktor ternama Kim Hee-Ae, Ko Ah-Sung, Kim Hyang-Gi, Kim You-Jung, dan Yoo Ah-In membuat kita semua terbawa suasana sedih dan merinding, terutama akting dari Kim Hyang-Gi. Maka, gak salah kalau Kim Hyang-Gi memenangkan penghargaan BaekSang Arts Awards pada tahun 2014 untuk kategori Best New Actress dan Film ini masuk dalam Busan International Film Festival 2014 dengan kategori “Korean Cinema Today: Panorama”.

Buat yang belum nonton film lawas pada tahun 2014 ini, yuk…baca terus yaa..buat tahu review dan sinopsis ending Film Korea Thread of Lies. Let’s get it!

Film Korea Thread of Lies (2014)

Review Sinopsis Ending dan Ulasan Film Thread of Lies (2014). Pemeran Kim Hee-Ae, Ko Ah Sung, Kim Hyang Gi, Kim You Jung, Sung Dong Il dan Yoo Ah In.
Poster Film Thread of Lies (2014)

Profil Film

Judul : Thread of Lies / Elegant Lies
(Wooahan Geojitmal/ 우아한 거짓말)

Director : Lee Han (Love Forecast)
Penulis Film : Lee Sook-Yun, Lee Han, Kim Dong-Woo (On the Way to the Airport, Tune in for Love)
Penulis Novel : Kim Ryeo-Ryeong

Pemeran Film Thread of Lies (2014) :

Kim Hee-Ae sebagai Hyun-Sook
Ko Ah-Sung sebagai Man-Ji
Kim Hyang-Gi sebagai Cheon-Ji
Kim You-Jung sebagai Hwa-Yeon
Sung Dong-Il sebagai Kwak Man-Ho
Yoo Ah-In sebagai Choo Sang-Bak

Genre : Drama, Life, Family
Release Date : March 13, 2014
Runtime : 117 minutes

Rating : ⭐⭐⭐/5

Sinopsis Film Thread of Lies (2014)

Pagi itu, layaknya pagi-pagi yang dilewati setiap hari oleh keluarga Bu Hyun-Sook (Kim Hee-Ae), One Ordinary Day dengan aktivitas kedua anaknya. Sang kakak, Man-Ji (Ko Ah-Sung) yang sibuk dan sang adik yang dengan baik hati menyetrika baju sekolah kakaknya.

Tampak suasana normal, obrolan ringan mengalir di ruang keluarga yang menyatu dengan ruang makan di rumah sewa mungil mereka. Kehangatan tampak menyelimuti keluarga bahagia tersebut. Dan sang adik, Cheon-Ji (Kim Hyang Gi) mendadak meminta kepada Ibu untuk dibelikan mp3 player terbaru sebagai hadiah ulang tahunnya. Sang Ibu merasa keheranan dengan permintaan anak bungsunya yang terkenal anak baik dan pintar.

Untuk apa kamu memerlukan mp3 player?
Kini ada player musik di HPmu. Kamu mendengar lewat situ saja.

Begitu balasan sang kakak begitu mengetahui hadiah yang diinginkan kepada sang Ibu. Karena kak Man Ji tahu betul kondisi keuangan keluarga mereka tidak sedang baik-baik saja. Sebagai single parent, Ibu Hyun Sook satu-satunya yang bekerja dan memenuhi segala kebutuhan kedua putri mereka yang beranjak dewasa.

Ada apa sebenarnya dengan Cheon Ji?
Mengapa anak baik dan pintar ini menginginkan sesuatu?

Karakter Kim Hyang Gi Sebagai Cheon-Ji

Review Sinopsis Ending dan Ulasan Film Thread of Lies (2014). Pemeran Kim Hee-Ae, Ko Ah Sung, Kim Hyang Gi, Kim You Jung, Sung Dong Il dan Yoo Ah In.
Kim Hyang Gi Sebagai Cheon-Ji

Cheon Ji adalah seorang gadis Sekolah Menengah Atas yang manis dan tidak terkenal di sekolahnya. Gadis yang introvert, namun tetap ingin menjadi diri sendiri. Teman satu-satunya adalah Hwa-Yeon (Kim You Jung) yang merupakan anak pengusaha mie jjajangmyeon terkenal di sebuah kompleks apartemen.

Selain itu, Hwa-Yeon adalah gadis yang banyak teman karena bossy dan suka memberikan barang-barang mahal, namun tak jarang, ia juga meminta “dibalas” dengan pemberian serupa ((barang mahal juga)) yang sesuai dengan keinginannya. Ternyata, dari sini terungkap bahwa permintaan Cheon Ji pada Ibu untuk membelikan MP3 adalah permintaan Hwa-Yeon untuk merayakan ulang tahunnya.

Sedih banget karena sebenarnya Cheon Ji gak maksa Ibunya kok, hanya saat ia menghadiri perayaan ulang tahun Hwa-Yeon, ia di bully teman-teman sekelasnya karena belum bisa membawa kado. Dan parahnya, temen-temennya waktu bullying melalui KakaoTalk, yang tidak secara terang-terangan, hanya Cheon Ji gak diajak ngobrol dan temen-temennya sibuk haha-hihi dengan bunyi notif K-Talk yang berisssiik sekali.

Saking gak nyamannya, Cheon Ji yang pendiam ini menanyakan kepada kakaknya pada suatu malam.

“Apakah aku harus menuruti semua kemauan satu-satunya temanku, kak?”

Karena sang kakak memang cool, gak banyak bicara tapi punya banyak teman, maka sang kakak pun menjawab, “Kamu gak harus menuruti semua kemauan tema-temanmu. Jadilah dirimu sendiri, meski kamu benar-benar harus sendiri.”

Antara sedih, Cheon Ji lemas mendengar jawaban kakaknya dan beberapa hari setelahnya, Cheon Ji ditemukan sudah tak bernyawa di kamar rumah sewa mereka. Kira-kira, apakah alasan Cheon Ji nekad mengakhiri hidupnya?
Benarkah alasan bullying dari teman-temannya?

Sepeninggalan Cheon Ji

Review Sinopsis Ending dan Ulasan Film Thread of Lies (2014). Pemeran Kim Hee-Ae, Ko Ah Sung, Kim Hyang Gi, Kim You Jung, Sung Dong Il dan Yoo Ah In.
Kim You Jung sebagai Hwa-Yeon

Setelah Cheon Ji meninggal, keluarga Ibu Hyun-Sook pindah rumah karena kondisi keuangannya semakin memburuk. Dan pindahnya ke lokasi apartemen tempat keluarga Hwa-Yeon berada. Di sinilah perlahan terkuak alasan Cheon Ji meninggal beserta pesan terakhirnya yang dituliskan di setiap gulungan benang wol berwarna merah.

Sebelum meninggal, Cheon Ji memang jadi suka minta hal yang aneh-aneh kepada Ibunya. Selain MP3, Cheon Ji juga minta dibuatkan Ibunya rajutan (tas atau sweeter) dan Ibunya berkilah kalau nanti-nanti dulu yaa.. karena Ibu lelah mencari uang. Dan ternyata, inilah maksudnya.

Cheon Ji, anak baik yang introvert ini berusaha meminta pertolongan dengan caranya. Ia depresi dan ingin menceritakan keluh kesahnya kepada kakak dan Ibunya. Namun karena sama-sama gak paham bahasa cinta masing-masing, sehingga hal ini terabaikan dan berakhir pada meninggalnya Cheon Ji.

Teman-teman Manipulatif

Gak hanya di drama Uncle yang menceritakan teman manipulatif meski usianya masih terbilang muda, di Film Thread of Lies juga diceritakan pertemanan yang tidak sehat. Dari mulai Hwa-Yeon yang bermuka dua di depan teman-temannya demi mendapat popularitas sampai minta barter atas apa yang diberikan.

Dan banyak teman Cheon Ji lainnya yang gak pakai alasan apapun, pokoknya sebel aja gitu…melihat kehadiran Cheon Ji. Sedih banget.

Kesan Nonton Film Thread of Lies (2014)

Awalnya nonton film ini karena yang main Kim Hyang Gi. Cewek imut yang lebih sering main film ketimbang drama ini memang selalu keren dalam memerankan karakternya, seperti di Film I – ia memerankan sebagai seorang baby sitter atau di Along With the Gods: The Two Worlds dan The Last 49 Days (seri film pertama dan kedua) sebagai malaikat pembela arwah yang akan didakwa di akhirat. Memang aktingnya selalu jadi anak baik dan berhasil membentuk image baik juga dalam citra seorang diri Kim Hyang Gi.

Review Sinopsis Ending dan Ulasan Film Thread of Lies (2014). Pemeran Kim Hee-Ae, Ko Ah Sung, Kim Hyang Gi, Kim You Jung, Sung Dong Il dan Yoo Ah In.
Keluarga Ibu Hyun-Sook, Kakak Man-Ji dan Cheon Ji

Uniknya, di Film Thread of Lies ini ada Yoo Ah In salam satu frame lagi dengan Kim Hee-Ae, dimana di bulan dan tahun yang sama, Maret 2014, mereka sedang bermain drama bareng dengan tema selingkuh yang berjudul Secret Affair (2014), dimana Yoo Ah In berperan sebagai seorang pianis muda berbakat yang jatuh cinta dengan direktur Seohan Arts Foundation berusia 40 tahun. Keadaan diperparah karena sang wanita masih berstatus menikah.

Dengan gambaran selingkuh begitu, lalu ketemu di Film keluarga yang penuh makna, Thread of Lies, bukan sebagai pasangan, melainkan sebagai tetangga yang menjadi kunci menyampaikan pesan kematian Cheon Ji dengan orang-orang terdekatnya melalui gulungan benang wol merahnya.

Trailer Film Thread of Lies

Lesson Learn Film Thread of Lies (2014)

Peka Terhadap Keadaan Mental Orang Sekitar

Seperti halnya Cheon Ji, kita bisa belajar bahwa orang meninggal itu pasti meninggalkan pertanda. Baik itu diungkapkan melalui lisan ataupun dilakukan melalui perbuatan.

Cheon Ji memberi tanda saat presentasi di sekolah dengan mengambil tema mengenai betapa buruknya efek berteman dengan niat yang buruk.

Betapa jahatnya prasangka, tertama saat itu disebarluaskan oleh seseorang dengan niat buruk. Ada beberapa cara yang umum untuk membentuk prasangka, salah satunya adalah fitnah yang disamarkan dengan kalimat pujian.

Cheon Ji, Quote Film Thread of Lies

Dalam Hubungan Pertemanan, Jangan Hanya Berharap Diberi, tapi Juga Memberi

Namanya berteman, sangat wajar sekali bila saling memberi hadiah. Dan ini selaras dengan hadits Rasululloh bahwa ”Saling memberi hadiahlah kalian, maka akan saling mencintai dan akan menghilangkan kebencian.”

Tapi dalam Film Thread of Lies ini, saling memberi hadiah dengan cara “meminta” bukan atas dasar kerelaan dari sang pemberi. Jadi terasa sekali bahwa “Kalau kamu mau jadi temenku, kasih donk aku hadiah yang mahal.” Jadi selain manipulatif juga ada praktek sogok menyogok dari mulai hubungan pertemanan.

Mengikuti perintah bukanlah berteman.

Mi Ran, Quote Film Thread of Lies

Membuka Diri dengan Orang Lain

Ada kalanya kita memang gak punya teman sama sekali untuk bercerita, meski itu keluarga. Namun, Cheon Ji sebenarnya sudah menemukan tempat curhat yang nyaman, yakni tetangganya yang super aneh, Choo Sang-Bak (Yoo Ah In). Maka ketika Cheon Ji memberanikan diri membuka perasaannya, kakak Cheonji, Manji menjadi merasa sangat bersalah karena selama ini mengabaikan perasaan adiknya yang membutuhkan pertolongan.

Review Sinopsis Ending dan Ulasan Film Thread of Lies (2014). Pemeran Kim Hee-Ae, Ko Ah Sung, Kim Hyang Gi, Kim You Jung, Sung Dong Il dan Yoo Ah In.

Terkadang, kau mengutarakan perasaanmu kepada orang asing dengan lebih nyaman.
Karena orang asing tidak akan membicarakan rahasiamu.

Choo Sang-Bak, Quote Film Thread of Lies

Berpikir Sebelum Berucap

Memang lidah sungguh tak memiliki tulang, sehingga akan sangat mudah berbicara sebelum memikirkan konsekuensinya. Mulai belajar perlahan deh.. Kalau ngomong, sebaiknya dipikirkan apa efeknya bagi penerima perkataan kita. Kalau kondisi sedang marah, alangkah lebih baik jika diam dulu, jangan dikeluarkan melalui perkataan kejam.

Ucapan kejammu bisa membunuh seseorang.

Cheon Ji, Quote Film Thread of Lies

Meminta Maaf Ketika Berbuat Salah

Apapun masalah yang ada, bila itu tidak berkenan di hati orang lain, maka meminta maaflah dengan tulus. Kalau meminta maaf sudah dilakukan dan seseorang tersebut belum memaafkan, maka bersabarlah.

Di scene saat Ibu Hyun Sook mengutarakan isi hatinya dengan Ibu Hwa-Yeon, sebagai tetangga sekaligus Ibu sesama wali murid sekolah, maka ada baiknya untuk tidak mempertahankan sikap “egois” dengan merasa tidak bersalah. Aku juga sebel banget kalau ada orang yang tetep keukeuh dengan pendapatnya dan tidak mencoba berempati dengan masalah yang ada di sekitarnya.

Ucapan maaf bisa diterima jika kau memaafkannya.
Jika mendapatkan permintaan maaf yang tidak bisa kau terima, maka itu akan hanya menusuk hati seseorang.

Ibu Hyun-Sook, Quote Film Thread of Lies

Makna Belajar

Quote terakhir sebelum aku akhiri tulisan mengenai review dan sinopsis Film Thread of Lies ini adalah orang-orang kerap menilai seseorang berdasarkan dari akademiknya. Sehingga Cheon Ji belajar mati-matian bukan karena ia senang belajar, tapi karena ia ingin memiliki seorang teman.

Orang-orang tidak akan percaya padamu kecuali nilaimu bagus.
Jika nilaimu jelek, maka segala perkatanmu akan dianggap angin lalu
.

Cheon Ji, Quote Film Thread of Lies
Review dan sinopsis ending film Thread of Lies
Ending Film Thread of Lies

Film Thread of Lies ini merupakan adaptasi dari sebuah novel Korea yang berjudul “Wooahan Geojitmal” karya Kim Ryeo-Ryeong. Novel “Wooahan Geojitmal” dipublikasikan pada 20 November 2009 oleh Changbi Publishers.

Tertarik baca novelnya untuk membandingkan karya sineasnya?

Yang pasti ending Film Thread of Lies ini bahagia. Sama-sama saling memahami walau sudah berbeda dunia. Sang Ibu dan Kakak perempuannya menyadari bahwa semua pesan yang ingin disampaikan Cheon Ji dalam gulungan benang wol sudah terbaca dan tersampaikan dengan baik kepada masing-masing penerima pesan.

Indahnya bila komunikasi terjalin dan Cheeon Ji bisa tertolong nyawanya.

즐거운 하루 보내세요~
Have a nice day.

With Love,

logo lendyagassi
Spread the love

47 pemikiran pada “Thread of Lies : Pesan Terakhir dalam Gulungan Benang Wol”

  1. Huhuhu sediiih.
    Saya merasa teriris kalau membaca tentang bullying. Anak2 saya pernah di-bully dan sepertinya saya yang merasa lebih sakit, Mbak Len. Gimana perasaan ibu yang anaknya bunuh diri karena bully? :'(

    Balas
  2. haduh ini pasti saaaad banget filmnya. Mb Lendy, kemarin aku akhirnya nonton drakor dan ketemu reviewnya di blogmu hahaha. telat banget le nonton drakor. Akhirnya aku nyari review drakor lawas di blog mb Lendy.

    Balas
    • Hooo… Drama lawas ya mbaa. Aduh, ga kuat dah kalau ttg bullying. Apalagi kalau dighibahin online gitu ya. Agak capek juga sih, tiap baca webtoon isinya bullying, mnonton drakor juga sama. Mungkin memang realitas di sana begitu ya.

      Balas
  3. Ih, sebel banget deh sama teman2nya yang manipulatif dan merongrong 🙁 Aseliiii sedih banget sampe ada bullying begini menimpa anak baik dan ga berpunya. Urusan minta dibelikan mp3 juga nih kan kasihan ibunya ga punya uang. Ah, pesan terakhirnya menyedihkan huhuhu…. Siapin tisue nih nonton film ini 🙂

    Balas
    • Sama, selalu sebel dengan orang yang suka nge-bully walaupun itu cuma di dalam film or drama heuheu.
      Bikin esmosi ya tapi ya gimana, melalui kasus seperti ini pasti ada pembelajaran yang penting ya buat kita sebagai orang tua.

      Balas
  4. Aduh teteh ceritanya sedih banget sih. Aduh bully ini memang nggak bisa dipisahin ama dunia anak jaman now sekarang ya. Aduh semoga kita bisa mempersiapkan dan menguatkan anak anak kita di tengah pergaulan anak jakan sekarang ya. Ngeri aku

    Balas
  5. Kalau lihat revieewnya ini, sangat cocok untuk anak saya yang SMA. Dia ga punya apa-apa yang dipunyai temannya.
    Jadi bisa belajar dari sini jiga. Meski dia ga pernah minta-minta sih…

    Balas
  6. Saya seneng deh main ke blog Mbak, jadi punya referensi tontonan,hehehe. Pernah lihat poster film ini, tapi belum tertarik buat nonton. Setelah baca review ini, kayaknya bakal masuk daftar tontonan yang akan datang deh film ini,hihi

    Balas
  7. Ikut sedih gara-gara pengen punya teman harus berkorban dengan menuruti keinginan mereka.
    Tapi relate dengan kondisi pertemanan saat ini tidak semua sih tapi komunitas itu adaa demi bisa masuk komunitas kita rela menjadi orang lain bukan diri sendiri.

    Balas
  8. Duh kok sedih banget memutuskan bunuh diri karena bullying huhuhu
    Tapi film dan drama korea saat ini emang lagi kenceng banget mengangkat tema bully supaya makin banyak yang aware tentang masalah ini yah.

    Semoga anak2 kita selalu dilindungi dan terhindar dari bully yaaah

    Balas
    • aaamiin.. agak miris ya mba sebetulnya. entah kenapa kasus bullying ini sepertinya makin santer, apakah sejak dulu begini, tapi tidak terekspos, atau karena alasan lainnya. yang pasti dengan adanya drama seperti ini bikin kita juga intropeksi dan mengedukasi anak jangan sampai menjadi pelaku atau korban bullying.

      Balas
  9. Kapan hari aku baca sekilaa Film Thread of Lies ini tuh bikin sedih. Eh diulas sama Mbak Lendy dan beneran sedih kan. Perundungan anak sekolah tuh kerap terjadi. Kalau gak mau ikutan, nanti gak ada teman. Problem banget lah ya. Semoga gak sampai bunuh diri kaya tokoh di sini

    Balas
  10. Aku pernah baca review film ini dari bbrp blogger. Tapi waktu itu masih ragu mau nonton mba. Mikirnya sedih … Tema Drakor/film yg biasanya aku ga nonton, itu ttg selingkuh atau bully. Tapi mba lendy bilang endingnya happy, jadi penasaran juga 😁.

    Balas
  11. Duh ibunya Cheon Ji pasti menyesal dan sedih sekali ya, tak mengabulkan permintaan Cheon Ji yang ternyata adalah permintaan terakhir. Anak baik dan manis, tapi tak diperlakukan baik oleh teman-temannya

    Balas
  12. Ceritanya sediiih, tapi banyak pembelajaran yang bisa didapat dari film ini ya.
    Mengajarkan kita untuk peka terhadap siapapun di sekitar kita yang mungkin sedang menghadapi masalah dan membutuhkan pertolongan.

    Balas
  13. wah jadi penasaran sama filmnya kim hyang gi yang ini. kalau ngomongin soal berteman memang di masa remaja itu kadang kita kesulitan ya dalam pergaulan. entah itu susah cari teman dan paling parah kena bully

    Balas
  14. Film yang pastinya banyak banget pesan moralnya ya Mbak. Mulai dari kedalaman ikatan keluarga dan saling pengertian. Jangan hanya karena sibuk cari uang, orang tua abai pada kebutuhan anaknya yang lain. Kebutuhan emosi untuk dirangkul dan dimengerti. Ini drama kayaknya sedih banget. Tapi kelihatannya plotnya menarik..

    Balas
  15. Aku tuh suka sedih kalau ada cerita bullying sampai anak bunuh diri dan rasanya sekarang makin banyak ya di dunia nyata. Kebayang perasaan ibu Hyeon Sook pasti merasa bersalah huhuhu. Pengen nonton drama ini tapi aku takut sedih meski akhirnya happy ending. Setidaknya dari review ini udah dapat lesson learn-nya. Makasih, Mbak Lendy

    Balas
  16. as usual, review drakor yang mba lendy tulis tuh menyenangkan untuk dibawa, part fav ku sebenernya adalah Lesson Learn dari film yg diulas xD abis bacanya jadi kepo gitu lho aku nya :))

    Balas
  17. as usual, review drakor yang mba lendy tulis tuh menyenangkan untuk dibaca, part fav ku sebenernya adalah Lesson Learn dari film yg diulas xD abis bacanya jadi kepo gitu lho aku nya :))

    Balas
  18. Film lama banget ya Lend..Tapi kok kayaknya relate sama kondisi sekarang..masalah komunikasi di keluarga yang berakhir tragis banget…Pengen nonton tapi kok bertanya-tanya..sanggup gak yaaa

    Balas
  19. Bullying baik itu fisik maupun verbal berdampak sangat.. sangaaat.. sangaaaat buruk ke kehidupan seseorang,

    Karena aku pernah berada di posisi itu, dan jaman dulu tidak bisa antara ortu dan anak itu terjalin komunikasi yang baik dan benar, \

    maka sekarang aku tahu cara meminimalisir bullying dan alhamdulillaah aku komunikasikan ke suami, dan kami berdua sama-sama memproteksi anak-anak sebisanya.

    intinya satu : JANGAN PERNAH TERLIHAT LEMAH, JANGAN TERLIHAT MISKIN DAN JANGA TERLIHAT BODOH

    ‘terlihat’ bukan berarti kita bisa semua tapi seperti kemasan cangkang telur yang keras – yang membungkus membran telur….

    Balas
  20. sedih banget ya baca sinopsisnya. jadi memang kadang empai kita itu tumpul banget kepada orang yang dekat dengan kita, padahal mungkin saat itu dia sedang meminta pertolongan keluar dari masalah yang bikin stress. kita malah menambah stresnya dengan becandaan atau kata kata lain yang bikin salah paham. bulying juga salah satu yang kerap menimpa anak anak, ketika anak curhat, sebaiknya ada waktu untuk mendengarkan ya. jadi note banget ini insightnya.

    Balas
  21. Baca review film kali sambil nyesek. Betapa beratnya pergaulan anak-anak zaman sekarang. Meski film ini dibuat tahun 2014. Novelnya diterbitkan tahun 2009. Jalan ceritanya masih relevant dengan masa sekarang. Jadi pelajaran banget ini buat aku untuk lebih berusaha keras mendekatkan diri ke anak-anak dan menjalin komunikasi yang baik dengan mereka.

    Balas
  22. Baiklah … baris dulu di dalam list. Biar aku selesaikan snowdrop dan memilih mana yang akan ditonton setelah ini. Bagus semua drakor tahun ini, Pengen nonton drakor babang Do Kyungsoo sebenarnya, tapi kok akhir tahun, hiks.

    Balas
  23. Pesan-pesannya dalem ya, teh, ini pengingat banget buatku yang juga punya anak cewek dan sedang menghadapi usia labil. Emang pertemanan dan lingkungan ini perlu mendapat perhatian dari ortu. Komunikasi juga harus intens dua arah agak anak bisa bercerita semua hal. Sedih baca review-nya.

    Btw, saya pernah baca buku Najeela Shihab, emang pelaku bunuh diri itu sebenarnya butuh ditanya, cuma kadang orang sekitarnya gak peka, dan gak ngerti gimana cara bertanya pada mereka. Hm, beneran the power of komunikasi ini puenting.

    Balas
  24. Saya suka tema begini, ada Pembelajaran yang bisa dipetik yg berhubungan dengan pengasuhan dan kejiwaan. Semoga ada waktu untuk nonton drakor lagi. BTW, ini ada di Netflix nggak?

    Balas
  25. Sedihh.. tapi memang bullying dampaknya tdk bagus unt dewasa nanti.. inner child akan trbawa saat dewasa. Sbg orang tua perlu menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak dan terus bisa menjaga komunikasi dengan anak

    Balas
  26. Tapi bener ya mbak. Berteman itu tidak hanya mengenai kita seorang. Ada teman yang juga harus kita dengarkan curhatannya. Jangan hanya satu arah saja. Sedih banget kalau ada remaja yg bunuh diri begitu apalagi keluarga ga bisa menjadi tumpahan curhat

    Balas
  27. Baca reviewnya ada sesedih ini. Otw cari filmnya aah. Yang main bagus-bagus juga. Bahkan supporting characternya keren juga… si Yoo Ah In kalau main juga nggak pernah mengecewakan.

    Bullying memang bikin greget. Sayangnya banyak pelaku suka nggak sadar bahwa apa yang dilakukannya masuk dalam kategori bully dan bisa mengakibatkan siksaan batin buat korban.. bahkan bisa mengakibatkan kehilangan nyawa kaya di film ini.

    Balas
  28. Menarik juga filmnya. Blm nonton sih. Tapi udah kebayang pasti kudu sedia banyak tisu nontonnya. Aku pernah liat aktingnya pemeran Cheon Ji ini di drama lain tentang anak sekolah SMP gitu, tapi lupa judulnya. Aktingnya memang bagus ya…

    Balas

Tinggalkan Balasan ke cicifera Batalkan balasan